Wagub DKI: Lebih Mudah Pembelajaran Tatap Muka Berkapasitas 25 Persen

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai permintaan untuk membuka sekolah tatap muka dengan kapasitas kelas 25 persen di Ibu Kota lebih mudah.

oleh Ika Defianti diperbarui 08 Jun 2021, 09:59 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2021, 09:17 WIB
wagub
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai permintaan untuk membuka sekolah tatap muka dengan kapasitas kelas 25 persen di Ibu Kota lebih mudah.

Sebab kata dia, saat pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Jakarta dengan kapasitas 50 persen.

"Kalau (kapasitas) 25 persen lebih mudah, kan (uji coba PTM) 50 persen, malah lebih mudah, lebih kecil," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (7/6/2021).

Politikus Gerindra tersebut juga mengaku akan mempertimbangkan PTM dengan kapasitas 25 persen seperti usulan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Menurut dia, Jokowi juga mengusulkan PTM berlangsung selama dua hari dalam satu pekan.

"Kalau memang 25 persen yang terbaik kenapa tidak, kita dukung masukan dari Pak Presiden, pemerintah pusat," ucapnya.

Lanjut Riza, pihaknya akan melakukan diskusi kembali kepada sejumlah pihak, seperti epidemiolog.

"Nanti kita akan diskusikan bersama Forkompinda bersama epidemiolog bersama seluruh pihak bersama pemerintah pusat," jelas Riza.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

PTM Dilakukan Ekstra Hati-Hati

Sebelumnya, di tengah melonjaknya kasus Covid-19, Presiden Joko Widodo meminta pembelajaran tatap muka di sekolah yang akan dibuka kembali pada Juli 2021 harus dilakukan dengan ekstra hati-hati.

"Berdasarkan kejadian ini (lonjakan kasus Covid-19), Bapak Presiden tadi mengarahkan, pendidikan tatap muka yang nanti akan dimulai itu harus dijalankan dengan ekstra hati hati," kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/6/2021).

Menurut Budi, Jokowi meminta pembelajaran tatap muka di sekolah dilakukan secara terbatas. Misalnya, siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka maksimal 25 persen dari kapasitas kelas.

Selain itu, kegiatan pembelajaran tatap muka hanya dilaksanakan maksimal dua hari dalam seminggu.

"Setiap hari maksimal hanya dua jam (kegiatan pembelajaran tatap muka)," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya