Lewat Pemilu Gembira, Sejumlah Simpul Relawan Ingatkan Pemilu Tak Bisa Ditunda atau Dibatalkan

Festival Pemilu Gembira digelar dengan rangkaian acara kreatif dan aksi kesenian yang diikuti peserta dari segala usia dari sejumlah komunitas. Pada peluncuran Festival Pemilu Gembira ini kembali digaungkan lagu mars Pemilu karangan Mochtar Embut yang dibuat tahun 1971.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mar 2023, 11:40 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2023, 21:56 WIB
pemilu-ilustrasi-131024c.jpg
Ilustrasi pemilih surat suara.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah komunitas dan simpul relawan peduli negeri, yang mengatasnamakan diri Panitia Festival Pemilu Gembira menggelar acara di Kedai Tjikini, M Bloc Space, Selasa (21/3/2023).

Festival Pemilu Gembira digelar dengan rangkaian acara kreatif dan aksi kesenian yang diikuti peserta dari segala usia dari sejumlah komunitas. Pada peluncuran Festival Pemilu Gembira ini kembali digaungkan lagu mars Pemilu karangan Mochtar Embut yang dibuat tahun 1971.

Festival Pemilu Gembira diadakan secara serentak di seluruh Tanah Air dan akan dimulai pada hari Selasa (21/3/2023), menjelang Ramadhan 2023/ 1444 H dan akan berakhir pada 14 Februari 2024.

Festival Pemilu Gembira adalah sebuah proyeksi kegembiraan warga dengan menyongsong pesta demokrasi di Republik Indonesia, sebagai gambaran aspirasi masyarakat luas untuk memilih wakilnya nanti yang akan menjadi pemimpin bangsa.

“Festival ini adalah bukti bahwa suara kemandirian publik dan kedewasaan demokrasi sedang disemai; sebab aspirasi masyarakat luas lewat berbagai bentuk kreativitas seni dan budaya; sedang kita apresiasi dan disalurkan di momen yang tepat di tahun politik,” ujar Muhammad Nurkhoiron, Ketua sekaligus koordinator Panitia Festival Pemilu Gembira.

“Masyarakat madani, yang diartikan sebagai wakil kelompok pekerja kreatif, seniman, cendekiawan pun para professional dan anak-anak muda telah turun tangan kembali mengingat bahwa pentingnya kekuatan kultural untuk ikut mengawal kontestasi politik yang akan dihelat pada Februari 2024 itu,” sambung Khoiron.

Selanjutnya, Khoiron mengatakan bahwa agenda ini dimaksudkan juga untuk menjadi pengingat bahwa Pemilu adalah pesta 5 tahunan yang tidak dapat ditunda ataupun dibatalkan penyelenggaraannya.

“(Festival) Ini juga ditujukan untuk menjadi pengingat pada seluruh elemen bangsa bahwa pemilu adalah sebuah amanah konstitusi yang tidak bisa ditunda, karena itu adalah hak konstitusional warga dan tidak ada klausul di undang-undang kita untuk menunda atau membatalkan. Jadi, mari kita sambut Pemilu 2024 dengan sukacita dan gembira” ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tingkatkan PArtisipasi Aktif

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif pemilih pemula dan pemilih muda di Pemilu 2024.

“Kita adakan kegiatan ini juga sekaligus untuk menyambut pemilih baru dan pemilih muda yang jumlahnya di atas 64%. Diharapkan festival ini dapat menjadi salah satu upaya mendidik warga tentang pentingnya berpartisipasi untuk memilih pemimipin yang sesuai dengan amanat rakyat,” tutup Khoiron.

Festival Pemilu Gembira selain menggelar dan mengajak seluruh lapisan masyarakat dengan menyanyikan Mars Pemilu dalam berbagai genre juga akan dilanjutkan dengan gerakan sosial mengantisipasi hoaks serta sejumlah program lain seperti Festival Mural, dll.

Acara di Kedai Tjikini ini akan menampilkan sejumlah komunitas yang akan membawakan Mars Pemilu, dilanjutkan dengan aksi kesenian lain dan juga alunan musik Sasando dan juga tampilan dari rekaman video Mars Pemilu dari komunitas-komunitas yang telah ada.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya