Keseruan Gowes di Banyuwangi, Nikmati Panorama Alam Sampai Aksi Sosial

Posisi Kabupaten Banyuwangi yang sudah masuk PPKM Level 2 membuat berbagai aktivitas masyarakat di bidang leisure mulai bergeliat.

oleh Gilar Ramdhani pada 09 Okt 2021, 14:00 WIB
Diperbarui 10 Okt 2021, 10:43 WIB
Keseruan Gowes di Banyuwangi, Nikmati Panorama Alam Sampai Aksi Sosial
Sejumlah pesepeda berada di spot wisata Pondok Indah Banyuwangi.

Liputan6.com, Banyuwangi Posisi Kabupaten Banyuwangi yang sudah masuk PPKM Level 2 membuat berbagai aktivitas masyarakat di bidang leisure mulai bergeliat. Salah satunya para pehobi sepeda mulai melirik daerah ujung timur Jawa ini. Selain berolahraga, mereka juga bisa menikmati panorama alam, kuliner sampai melakukan charity (aksi sosial).

Seperti yang terlihat pada Minggu pagi di Pantai Boom (9/10/2021). Puluhan pesepeda dari Banyuwangi dan luar kota, seperti Surabaya, Kediri, dan Bali, mengawali gowesnya. Rute yang dipilihnya mengelilingi kota sampai ke kawasan lereng Ijen di Kecamatan Glagah.

Sepanjang rute mereka bisa menikmati keindahan pesisir pantai, bangunan-bangunan heritage, suasana perkampungan sampai destinasi yang menyuguhkan panorama lereng gunung di spot wisata Pondok Indah. Tak hanya itu, sembari istirahat mereka bisa menikmati kopi, aneka kuliner khas Suku Osing dan lantunan musik jazz yang dibawakan musisi setempat.

"Banyuwangi siap untuk menyambut para pehobi sepeda. Dengan paket-paket private yang terbatas ini, bisa menjadi alternatif berlibur secara aman di tengah pandemi. Banyuwangi sudah masuk PPKM Level 2 di mana destinasi sudah bisa dibuka. Kami juga terus memacu vaksinasi," ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang turut gowes.

Ipuk melanjutkan kegiatan sport tourism tersebut juga bisa diselingi dengan kegiatan charity. Seperti halnya berbagi sembako, santunan maupun bedah rumah. Ipuk sendiri menyambangi Sapinah (76) dan Yahmi (81) di Kampung Baru, Desa Glagah untuk berbagi sembako. Serta ke kediaman Islamiyah (75) di Desa Paspan yang sedang dilakukan program bedah rumah.

"Jadi, aktivitas yang kita lakukan ini bisa juga memiliki dampak sosial. Membantu sesama yang kurang beruntung. Wisata dapat, olahraga dapat, aksi sosial dapat. Insya Allah sehat lahir batin," jelas Ipuk.

Suguhan Alam, Kuliner dan Musik Jazz

Keseruan Gowes di Banyuwangi, Nikmati Panorama Alam Sampai Aksi Sosial
Sejumlah pesepeda berada di spot wisata Pondok Indah Banyuwangi.

Para pesepeda mengaku puas dengan gowes hingga suguhan kuliner sambil mendengarkan musik jazz tersebut.

“Di sini rute khasnya memang ke arah Ijen. Kami rutin bersepeda ke sini tapi karena kemarin tertunda karena Covid-19, tapi sekarang Banyuwangi sudah PPKM Level 2 sehingga kita berani ke sini. Rute Banyuwangi menarik, selalu ditunggu event sepeda yang digelar Banyuwangi,” ujar Feri Martalata Loebis, pehobi sepeda asal Kediri yang juga tergabung dalam Azrul Ananda School of Suffering.

Senada dengan Feri, Randy juga mengaku senang bisa gowes lagi dan berada di Banyuwangi.

“Senang sekali bisa gowes lagi ke luar kota, dan kali ini ke Banyuwangi. Hari Kamis saya dikabari siapa yang mau gowes bareng di Banyuwangi, saya langsung oke. Rutenya asyik, pemandangannya keren, masyarakatnya ramah, seru juga sambil aksi sosial,” imbuh Rendy Saputra, pehobi sepeda asal Surabaya.

Keseruan Gowes di Banyuwangi, Nikmati Panorama Alam Sampai Aksi Sosial
Sejumlah pesepeda berada di spot wisata Pondok Indah Banyuwangi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi MY Bramuda menyebutkan, ada banyak destinasi di bumi Blambangan yang dapat dijadikan rujukan bagi para pehobi sepeda. 

"Ada banyak spot alam yang menarik yang bisa dijadikan rute bersepeda. Mulai dari pantai, persawahan, sampai perkebunan," ungkapnya.

Selain Pondok Indah, ada juga beberapa tempat yang siap untuk menjadikan destinasi. Di antaranya Dusun Rembang, Desa Banjar, Kecamatan Licin yang menyuguhkan lansekap persawahan, kawasan perkebunan Kalibendo yang dinaungi rindang pepohonan sampai gemericik air terjun.

"Para pengunjung juga bisa request berbagai hiburan dan kuliner. Tak hanya jazz, juga bisa  kesenian tradisional dan aneka rupa kuliner," imbuh Bramuda.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya