Liputan6.com, Beijing - Hubungan antara China dan Korea Selatan dalam industri kreatif mulai mencair setelah bertahun-tahun mengalami ketegangan. Salah satu tanda nyata dari perbaikan hubungan ini adalah kembali diterimanya budaya pop Korea Selatan, termasuk K-pop, di China.
Pada Kamis (20/3/2025), sekitar 200 penggemar China menghadiri acara jumpa fans grup K-pop IVE di Shanghai.
Baca Juga
Di hari yang sama, pemerintah Korea Selatan mengumumkan kebijakan bebas visa bagi turis China yang bepergian dalam grup mulai kuartal ketiga tahun ini.
Advertisement
Mengutip SCMP, Kamis (26/3), kebijakan ini mengikuti langkah serupa yang diambil Beijing pada November lalu, di mana China lebih dulu memberikan bebas visa bagi turis Korea Selatan. Langkah-langkah ini meningkatkan harapan bahwa China akan semakin melonggarkan pembatasan terhadap hallyu atau gelombang budaya Korea yang mencakup K-pop, drama, dan film Korea Selatan.
Acara IVE di Shanghai bukanlah yang pertama. Sebelumnya, Twice, girl grup asal Korea Selatan, juga mengadakan acara promosi di kota tersebut pada Februari lalu. Kunjungan Twice ke China menjadi momen bersejarah, karena ini merupakan penampilan pertama mereka di negara itu dalam lebih dari sembilan tahun.
Sebelumnya, China memboikot mereka setelah salah satu anggotanya, Chou Tzu-yu, mendapat kecaman karena mengibarkan bendera Taiwan dalam sebuah acara televisi pada 2015.
Selain K-pop, industri perfilman Korea Selatan juga mulai diterima kembali di China. Film terbaru sutradara Bong Joon-ho, Mickey 17, telah tayang di bioskop China sejak awal Maret, menandakan perubahan sikap Beijing terhadap industri hiburan Korea Selatan.
Dampak dari Ketegangan Diplomatik
China secara tidak resmi melarang produk hiburan Korea Selatan sejak 2016, setelah Korea Selatan setuju untuk mengerahkan sistem pertahanan rudal Amerika Serikat (THAAD) di wilayahnya. Langkah ini memicu ketegangan diplomatik antara kedua negara, dengan Beijing mengekang masuknya konten hiburan Korea ke pasar China serta membatasi turisnya untuk bepergian ke Korea Selatan.
Namun, dengan kondisi ekonomi yang semakin menantang dan adanya tekanan dari tarif perdagangan baru yang diberlakukan Washington terhadap kedua negara, Beijing tampaknya mulai melunak. Pembukaan kembali pintu bagi K-pop, film, dan wisatawan Korea Selatan bisa menjadi langkah awal dalam memperbaiki hubungan diplomatik dan ekonomi antara kedua negara.
Meski belum ada pengumuman resmi mengenai pencabutan larangan hallyu, serangkaian peristiwa terbaru ini memberikan sinyal positif bahwa hubungan antara China dan Korea Selatan berpotensi semakin membaik di masa mendatang.
Advertisement
