Anies: Sektor Esensial dan Kritikal Tak Otomatis Beroperasi 100 Persen

Karena itu, Anies mengharapkan semua pimpinan perusahaan nantinya dapat mencocokan daftar klasifikasi yang telah ditentukan.

oleh Ika Defianti diperbarui 07 Jul 2021, 16:54 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2021, 16:51 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan | instagram.com/aniesbaswedan

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan adanya pembaruan kriteria perusahaan esensial dan kritikal yang diperbolehkan beroperasi saat pelaksanaan PPKM darurat.

Kata dia, hal tersebut berdasarkan rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Ada pembaharuan atas kriteria sektor esensial dan kritikal. Nanti kami akan umumkan," kata Anies di kawasan Jakarta Timur, Rabu (7/7/2021).

Dia menjelaskan, dalam aturan baru tersebut terdapat ketentuan lainnya saat perusahaan tersebut diperbolehkan beroperasi. Seperti halnya mengenai detail kapasitas karyawan.

"Ini walaupun esensial dan kritikal bukan berarti 100 persen, tapi sebagian ada yang maksimal 10 persen," ucapnya.

Karena itu, Anies mengharapkan semua pimpinan perusahaan nantinya dapat mencocokkan daftar klasifikasi yang telah ditentukan.

"Jadi nanti ada pengumuman detil. Intinya yang berkaitan dengan pelayanan langsung kepada masyarakat yang bersifat pelayanan customer bisa jalan, bisa hadir karyawannya. Tapi yang bersifat management itu bisa dilakukan di rumah," jelas dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama jajarannya melakukan sidak di sejumlah perusahaan saat pelaksanaan PPKM darurat.

Hal tersebut seperti yang diunggah dalam akun Instagram @aniesbaswedan pada Selasa (6/7/2021). Dia mendatangi gedung Sahid Sudirman Center, Jakarta Pusat.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Teguran Anies

Saat memasuki kantor PT Ray White Indonesia, Anies sempat menanyakan HRD dan manager perusahaan kepada salah satu karyawan yang ada di lokasi.

"Mana HRD-nya?" tanya Anies.

Saat bertemu dengan wanita yang diyakini sebagai HRD, Anies meminta agar perusahaan tidak egois. Sebab Pemprov DKI Jakarta setiap harinya terus berupaya menyelamatkan banyak nyawa akibat terpapar Covid-19.

"Ini bukan soal pelanggaran aturan, nama Ibu siapa? Ibu Diana dan perusahaan Ibu tidak bertanggung jawab," ucap dia.

"Ini bukan soal untung rugi. Ini soal nyawa. Kita ini mau nyelametin nyawa orang dan orang-orang seperti Ibu ini yang egois. Ini pekerja pekerja ikut aja," lanjut Anies.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya