Langgar PPKM Darurat, Warga Ini Dikurung di Ruangan Khusus Lapas Tasikmalaya

ALS kedapatan melayani makan dan minum di tempat usahanya di masa pemberlakuan PPKM Darurat Jawa-Bali.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 16 Jul 2021, 19:07 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2021, 19:07 WIB
Ilustrasi Penjara
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Pelanggar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Tasikmalaya berinisial ALS menjalankan pidana kurungan di ruang khusus Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tasikmalaya. Hal tersebut diungkapkan Kepala Lapas Tasikmalaya Davy Bartian.

"Yang bersangkutan memang diserahkan oleh pihak Kejaksaan Kota Tasikmalaya kepada kami setelah putusan. Tentu kami terima semata-mata untuk menjalankan tugas dan putusan pengadilan," ujar Davy dalam keterangannya, Jumat (16/7/2021).

ALS dijatuhi pidana kurungan tiga hari setelah melanggar Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 13 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat.

ALS kedapatan melayani makan dan minum di tempat usahanya di masa pemberlakuan PPKM Darurat Jawa-Bali.

Davy menegaskan, prosedur penerimaan warga binaan yang dilakukan tetap sama sesuai Standar Operasional Prosedur Penerimaan Warga Binaan Pemasyarakatan Baru. Selain pemeriksaan administratif dan penertiban penampilan, ALS juga melakukan pemeriksaan kesehatan serta rapid test antigen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Ditempatkan Terpisah

Davy menyebut ALS ditempatkan di ruang khusus terpisah dengan tahanan maupun narapidana.

"ALS kami tempatkan terpisah karena yang bersangkutan baru saja masuk dari luar area lapas serta kondisi di dalam yang sudah overcrowded atau melebihi kapasitas. Kebutuhan dasar tetap kami berikan sebagaimana mestinya dan tentu kesehatannya juga terus kami pantau," ujar Davy.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya