Menjemput Asa di Hari Merdeka

Polda Metro Jaya menyiapkan kado istimewa HUT ke-76 RI dengan menargetkan 100 persen warga Jakarta disuntik vaksin Covid-19 melalui program Vaksinasi Merdeka.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 17 Agu 2021, 14:40 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2021, 12:00 WIB
Vaksinasi COVID-19 Keliling di Kawasan Bulungan
Polisi berbincang dengan warga saat Vaksinasi Covid-19 keliling di Kawasan Bulungan, Jakarta, Kamis (24/6/2021). Polda Metro Jaya lewat program Vaksinasi Merdeka membuka layanan secara massal dengan berkeliling di Kawasan Bulungan, Jakarta, Kamis (24/6/2021) malam. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Pagi itu, Senin 16 Agustus 2021, Kompol Beddy Suwendi sudah berada di ruang kerjanya di Markas Kepolisian Sektor Setiabudi, Jakarta Selatan. Dia telah bersiap menjemput asa Jakarta mencapai kekebalan komunal atau herd immunity lewat Vaksinasi Merdeka.

Beddy tampak duduk di sofa ruang kerjanya sambil menikmati kopi hangat. Sesekali dia melihat jam di tangannya. Orang nomor satu di Polsek Setiabudi ini tengah menunggu tim relawan vaksinasi Covid-19 untuk menyambangi rumah-rumah warga.

Gerakan jemput bola tengah gencar dilakukan para pimpinan kepolisian setingkat Polsek di wilayah hukum Polda Metro Jaya sejak sepekan terakhir. Hal itu dilakukan untuk mencapai target mewujudkan kekebalan komunal di Ibu Kota. 

Apalagi Polda Metro Jaya menargetkan 100 persen warga di Jakarta telah disuntik vaksin Covid-19 pada 17 Agustus 2021, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Polda Metro Jaya diketahui ikut turun tangan membantu pemerintah mempercepat vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota melalui program Vaksinasi Merdeka. Selain membuat gerai Vaksinasi Merdeka di sejumlah titik, kepolisian juga mengejar target dengan strategi jemput bola vaksinasi dari rumah ke rumah atau door to door

Beddy tak menampik, warga di Setiabudi belum seluruhnya divaksinasi. Informasi itu diterima dari Bhabinkamtibmas setempat.

Warga enggan divaksinasi sebagian besar karena khawatir terhadap efek sampingnya. Tak sedikit pula yang mengeluhkan lokasi gerai Vaksinasi Merdeka terlalu jauh dan antreannya panjang, terutama para lansia.

Karena itu, jajaran Polda Metro Jaya menjemput bola. "Kita datangi semua ke rumah-rumah," ucap Beddy.

Beddy menyiapkan bermacam peralatan pendukung untuk bertatap muka dengan warganya. Ia mengenakan seragam polisi lengkap dengan pangkat melati satu di pundaknya. Wajahya ditutup masker N95.

Sejurus kemudian, deru kendaraan dari halaman Mapolsek Setiabudi mulai terdengar. Beddy diberitahu anak buah, rombongan relawan dan tenaga kesehatan (nakes) telah datang.

Beddy bergegas menghampiri mereka dan berdiskusi sejenak menentukan RW yang akan disasar. Dia ingat, capaian vaksinasi di Kelurahan Pasar Manggis, terbilang rendah. Mereka pun sepakat berkunjung ke lokasi tersebut.

"Kami saat ini fokus di Kelurahan Pasar Manggis. Kami harus jemput bola sampai rata semuanya," ujar perwira menengah Polri itu.

Jarum jam menunjukkan pukul 09.30 WIB, sepeda motor sudah siap mengantarkan Beddy berkeliling. Ia dibonceng oleh anggotanya.

Begitu juga dengan tenaga medis, semuanya berboncengan sepeda motor secara iring-iringan menyusuri sudut-sudut jalan Ibu Kota. "Kita naik sepeda motor bareng-bareng," katanya.

Strategi Vaksinasi Door to Door

Vaksinasi Merdeka secara door to door.
Kapolsek Setiabudi Kompol Beddy Suwendi bersama relawan melakukan vaksinasi Covid-19 secara door to door ke rumah warga di Jakarta Selatan. Ini merupakan bagian dari program Vaksinasi Merdeka yang dicanangkan Polda Metro Jaya. (Foto Humas Polsek Setiabudi)

Situasi arus lalu lintas terlihat lengang. Tak banyak kendaraan yang lalu lalang. Sebab, Jakarta memang masih memberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Setengah jam perjalanan, Beddy dan rombongan tiba di RW 11, Kelurahan Pasar Manggis, Jakarta Selatan. Ia turun dari sepeda motor dan berjalan kaki bersama rombongan menyusuri gang-gang permukiman warga.

Dia mengamati tembok-tembok rumah yang tertempel sebuah stiker yang menjadi penanda penghuni belum mendapatkan vaksin. Perjalanan mereka terhenti pada sebuah rumah salah satu warga, sebut saja Tarno. Pemilik rumah menyambutnya dengan ramah.

Beddy lantas memperkenalkan diri sebagai Kapolsek Setiabudi. Bak seorang sales promotion boy (SPB) Beddy, pun menjelaskan maksud kedatanganya.

"Saya datang ke sini mau memvaksin. Siapa yang mau divaksin?" kata Beddy menawarkan.

Beddy semringah begitu dijawab semua penghuni rumah bersedia disuntik vaksin Covid-19. "Kita beri pemahaman agar tidak usah takut, tidak usah ragu. Alhamdulilah animo yang mau divaksin banyak banget, warga senang didatangi seperti ini," ujar dia.

Beddy bersama empat orang nakes kemudian menuju ke ruang tamu. Seorang nakes di antaranya memasang meja serba guna untuk meletakkan peralatan. Sementara Beddy menanggalkan tas selempang cooler box dan ditaruh di dekat vaksinator.

Petugas nakes mempersilakan satu per satu penghuni duduk di dekatnya untuk diasesmen sebelum disuntik vaksin Covid-19. Sedangkan Beddy duduk bersila bencengkrama dengan para penghuni rumah.

Beddy mengaku akan terus bertandang ke rumah-rumah warga untuk menyukseskan program vaksinasi Covid-19. Terlebih vaksinasi door to door mendapat respons yang sangat bagus dari masyarakat. Mereka merasa bahagia, polisi hadir di tengah-tengah masyarakat.

Berdasarkan data per 13 Agustus 2021, secara persentase vaksinasi Covid-19 dosis satu di DKI Jakarta telah menyentuh angka 98,1 persen. Diperkirakan tinggal 180 ribu orang yang belum divaksinasi dari target 8.941.211 orang yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Polda Metro Jaya turut menyumbang 50 persen capaian vaksinasi Covid-19 di DKI Jakarta melalui program Vaksin Merdeka. Terdapat 687 gerai Vaksinasi Merdeka yang tersebar di 900 RW di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Belakangan, Polda Metro Jaya mengubah strategi menjemput bola, dari biasanya warga yang mendatangi gerai-gerai Vaksinasi Merdeka. Hal itu mengingat gerai mulai sepi peserta, sementara target vaksinasi tinggal sedikit lagi. 

"Nah kami berinovasi, sekarang kita jemput bola, kita door to door," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.

Kado Istimewa HUT ke-76 RI

Polda Metro Jaya menginisiasi Vaksinasi Merdeka untuk kado HUT ke 76 RI
Polda Metro Jaya menginisiasi Vaksinasi Merdeka untuk kado HUT ke 76 RI. (Humas Polda Metro Jaya)

Di balik kesuksesan percepatan program Vaksin Merdeka, terdapat peran besar Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran.

Salah seorang relawan bernama Devi mengungkap cikal-bakal Vaksin Merdeka berdiri. Devi adalah satu dari sekian banyak relawan dan mitra yang diajak Kapolda Metro Jaya berembuk membahas penanganan pandemi Covid-19 di DKI Jakarta.

Saat itu, Kapolda menyampaikan bahwa 17 Agustus 2021 harus memberikan kesan berbeda. Fadil Imran ingin memberi kado HUT ke-76 RI berupa 100 persen warga DKI Jakarta telah divaksinasi Covid-19 .

"Kita harus kasih kado kemerdekaan. Kami saat itu mendengar juga bingung, maksudnya gimana pak," kata Devi.

Fadil memperkenalkan sebuah program bertajuk "Vaksinasi Merdeka" kepada mereka yang hadir di dalam diskusi itu. Devi mengaku kaget mendengar pernyataan Fadil. Apalagi kala mengembor-gemborkan pada 17 Agustus 2021 semua warga Jakarta dipastikan mendapatkan vaksin Covid-19.

"Kami akan buat sebuah aksi vaksinasi merdeka yang betul-betul berbeda. 'Bedanya di mana pak?' Ternyata ada 3, makanya tadi saya ketika beliau sampaikan, bahwa hari ini ke-10, yang waktu kami dipanggil itu haduh apa iya ya kok nekat ya agak gila idenya, ternyata ini merinding teman-teman," ujar dia.

Keraguan itu perlahan sirna. Devi mengatakan, kehadiran Vakinasi Merdeka ternyata mampu menggenjot penerima vaksin Covid-19 di DKI Jakarta.

"Hari ini dalam waktu 10 hari sudah ada 1 juta lebih masyarakat DKI yang dengan keroyokan, yang dengan jemaah, dengan gotong-royong, Alhamdulillah sudah tervaksinasi. Saya kira kita beri applause dulu untuk teman-teman Polda Metro Jaya menggagas ini," ucap dia.

Devi menyarankan instansi lain meniru kegiatan serupa. Devi yakin, jumlah penerima vaksin Covid-19 semakin tinggi apabila konsep Vaksinasi Merdeka diterapkan semua wilayah di Indonesia

"Coba bayangkan teman-teman, kalau program yang digagas Bang Fadil, 10 hari saja, bisa 1 juta. kalau misalnya 10 juta targetnya, untuk mencapai kekebalan komunal, maka sebenarnya model yang dibuat oleh Polda Metro jaya ini hanya butuh waktu 2 bulan untuk memvaksinasi 10 juta orang," katanya menandaskan.

Infografis Jangan Jenuh 6M Meski Sudah Vaksinasi

Infografis Jangan Jenuh 6M Meski Sudah Vaksinasi
Infografis Jangan Jenuh 6M Meski Sudah Vaksinasi (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya