Polisi Buru Tersangka Penipuan yang Mengaku Utusan Jokowi

Dugaan penipuan sendiri bermula saat Fahri Azmi didatangi seseorang berinisial AH yang mengaku sebagai pejabat dan memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 28 Agu 2021, 16:27 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2021, 16:27 WIB
Awas! Jangan Sampai Kamu Kena 4 Modus Penipuan Kartu Kredit Ini
Ilustrasi penipuan uang.

Liputan6.com, Jakarta AH telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penipun terhadap aktor bernama Fahri Azmi. Saat beraksi dia mengaku sebagai utusan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Meski telah berstatus tersangka, keberadaan AH sejauh ini masih misterius. 

Kanit Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendy menerangkan, pihaknya telah mendatangi kediaman AH di Kompleks Taman Villa Mulia, Kembangan, pada Jumat, 27 Agustus kemarin. Dari keterangan pihak keamanan dan pengurus RT setempat, AH terakhir kali menginjakkan kaki di rumah tersebut pada Juli 2021.

"AH masih dalam pengejaran tim, karena di tempat tinggal dia sudah kosong. Kalau dari keterangan RT sama sekuriti katanya akhir Juli AH sudah tidak pernah kelihatan lagi," ucap Avrilendy. 

Saat ini, Satreskrim Polres Metro Jakbar telah menaikkan status AH dari terlapor menjadi tersangka. AH diduga melanggar Pasal 372 KUHP dan atau 378 KUHP terkait dugaan penipuan atau penggelapan.

Sebelumnya, aktor bernama Fahri Azmi melaporkan kasus penipuan ke Polda Metro Jaya pada Rabu 14 Juli 2021 dengan nomor laporan LP/B/3472/VII/2021/SPKT/Polda Metro Jaya.

Dalam perjalanannya, penanganan kasus tersebut dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Barat.

Kronologi Dugaan Penipuan AH

Dugaan penipuan sendiri bermula saat Fahri Azmi didatangi seseorang berinisial AH yang mengaku sebagai pejabat dan memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi. Ia bertemu AH saat menghadiri ulang tahun temannya.

Saat itu, ia berbincang-bincang dengan AH. Fahri mengatakan AH membawa berbagai dokumen negara yang belakangan diketahui palsu.

AH juga sempat menunjukkan surat pengangkatan atas nama sendiri sebagai calon Menteri Kesehatan menggantikan Terawan. Pada surat itu, terdapat tanda tangan Mensesneg Pratikno yang belakangan juga diketahui palsu.

Kepada Fahri, AH mengaku sedang membutuhkan uang untuk dana talangan. Tanpa ada rasa curiga sedikit pun, Fahri bersedia memberikan dana Rp 75 juta sesuai yang diminta.

Rupanya, uang yang disetorkan ke AH tak kunjung dikembalikan. Bahkan, AH menghilang bak ditelan bumi. Menurut keterangan Fahri, ada beberapa orang yang menjadi korban penipuan AH.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya