94 Persen Pasien Covid-19 yang Meninggal pada 5 September 2021, Belum Divaksin

Pemerintah terus mengingatkan pentingnya vaksinasi untuk meningkatkan imunitas, menghindari infeksi dan risiko kematian akibat Covid-19.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 07 Sep 2021, 15:35 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2021, 15:35 WIB
Melihat Posko COVID-19 Dinas Kesehatan DKI Jakarta
Petugas melewati layar pemantau yang menunjukan penyebaran virus corona (COVID-19) di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (9/3/2020). Dari 3.580 orang yang menghubungi Posko COVID-19 DKI Jakarta, ada 64 kasus kategori Orang Dalam Pantauan dan 56 Pasien Dalam Pengawasan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah terus mengingatkan pentingnya vaksinasi untuk meningkatkan imunitas, menghindari infeksi dan risiko kematian akibat Covid-19. Berdasarkan data terbaru, risiko kematian akan lebih tinggi bagi pasien Covid-19 yang belum mendapat vaksin.

"Vaksin Covid-19 sangat penting tidak hanya untuk mencegah penularan, tetapi juga melindungi kita dari risiko sakit parah, bahkan kematian, akibat infeksi Covid-19," ujar Menteri Komunikasidan Informatika Johnny G Plate, Selasa (7/9/2021).

Menurut Kementerian Kesehatan, vaksinasi memiliki kaitan erat dengan tingkat keparahan dan kematian akibat Covid-19. Pada 5 September 2021 tercatat, dari 135.861 pasien Covid-19 yang meninggal dunia, 94 persen di antaranya belum mendapat vaksinasi.

Dia mengatakan, evaluasi efektivitas vaksin Covid-19 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI juga membuktikan, vaksin mampu menurunkan risiko terinfeksi Covid-19 serta mengurangi perawatan dan kematian bagi tenaga kesehatan.

Evaluasi tersebut dilakukan melalui studi terhadap 71.455 tenaga kesehatan di DKI Jakarta yang meliputi perawat, bidan, dokter, teknisi, dan tenaga umum lainnya sepanjang periode Januari-Juni 2021.

Pengamatan dilakukan terhadap kasus konfirmasi positif Covid-19, perawatan, dan kematian karena Covid-19 pada tiga kelompok tenaga kesehatan, yaitu yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama, vaksinasi lengkap (dosis kedua), dan yang belum divaksinasi.

Selain itu, penelitian yang dilakukan King College London di Inggris menyatakan orang yang divaksinasi Covid-19 secara lengkap tidak hanya mengurangi risiko penularan, tetapi juga bisa memperkecil risiko long Covid-19. Berdasarkan penelitian ini, dua dosis vaksin Covid-19 juga akan mengurangi gejala kesehatan yang timbul hingga 50% apabila mengalami reinfeksi.

Terbukti Berperan Penting

Menkominfo Johnny mengatakan penelitian dan data terbaru baik dari Inggris maupun Indonesia membuktikan vaksinasi berperan penting untuk menurunkan risiko infeksi dan dampak yang fatal dari Covid-19. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak ragu dan menyegerakan vaksinasi.

“Pemerintah akan terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi dengan mengupayakan 2 jutasuntikan per hari untuk seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah mengajak seluruh masyarakatuntuk sama-sama mendukung upaya ini dengan segera melakukan vaksinasi dan tidak perlu ragu lagi dengan efektivitas vaksin," pungkas Menkominfo Johnny.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya