Liputan6.com, Jakarta Terpidana kasus suap Djoko Tjandra, Napoleon Bonaparte menganiaya Youtuber Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri. Mantan Kadiv Hubinter Polri itu pun menyampaikan alasannya menganiaya Muhammad Kece lewat surat terbuka.
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi menilai, surat terbuka Napoleon soal Muhammad Kece hanyalah bentuk mencari perhatian publik dengan dalih membela agama.
"Surat terbuka itu memperjelas motif pelaku melakukan penganiayaan karena ingin mencari perhatian dengan alasan membela agama," tutur Andi saat dikonfirmasi, Senin (20/9/2021).
Advertisement
Andi menyatakan, surat terbuka yang disampaikan Napoleon tidak akan mengganggu proses hukum atas kasus penganiayaan terhadap Muhammad Kece.
"Tidak akan mengganggu proses penyidikan," kata Andi.
Â
Surat Terbuka Irjen Napoleon
Sebelumnya, terpidana kasus penerimaan suap dari Djoko Tjandra, Irjen Napoleon Bonaparte mengeluarkan surat terbuka atas penganiayaan yang dilakukannya terhadap Youtuber Muhammad Kece di Rutan Negara cabang Bareskrim Polri.Isi dari surat terbuka terkait Muhammad Kece tersebut dibenarkan oleh kuasa hukum Napoleon, Putri Maya Rumanti dan Gunawan Raka.
"Iya benar, itu surat dari bapak (Napoleon)," tutur Putri saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (19/7/2021).
Adapun isi suratnya sebagai berikut:
Surat Terbuka
Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air,
Sebenarnya saya ingin berbicara langsung dengan saudara-saudara semua, namun saat ini saya tidak dapat melakukannya.
Terkait simpang-siurnya informasi tentang penganiayaan terhadap KACE, dapat saya jelaskan sebagai berikut:
1. Alhamdulillah YRA.., bahwa saya dilahirkan sebagai seorang MUSLIM dan dibesarkan dalam ketaatan agama ISLAM yang RAHMATAN LIL 'ALAMIN
2. Siapa pun bisa menghina saya, tapi TIDAK terhadap ALLAHku, Al QUR'AN, Rasululloh SAW dan akidah Islam ku. Karenanya, saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya.
3. Selain itu, perbuatan KACE dan beberapa orang tertentu telah SANGAT MEMBAHAYAKAN persatuan, kesatuan, dan kerukunan umat beragama di Indonesia.
4. Saya sangat menyayangkan bahwa sampai saat ini PEMERINTAH belum juga menghapus SEMUA konten di media, yang telah dibuat dan dipublikasikan oleh manusia-manusia tak beradab itu.
5. Akhirnya, saya akan mempertanggung-jawabkan semua tindakan saya terhadap KACE.. apapun resikonya.
Semoga kita semua selalu dalam perlindungan ALLAH SWT, dan hidup rukun sebagaimana yang ditauladani oleh para pendiri bangsa kita.
Jakarta, September 2021Hormat dan Salamku
H. NAPOLEON BONAPARTE alias NAPO BATARA Inspektur Jenderal Polisi
Advertisement