Liputan6.com, Jakarta - Katie Piper, presenter acara Loose Women sekaligus filantropis asal Inggris, mengungkap rencananya menjalani operasi plastik ke-401. Langkah ini diambil sebagai bagian dari pemulihan jangka panjang setelah dia menjadi korban serangan air keras yang mengerikan pada tahun 2008.
Tragedi tersebut terjadi saat Piper berusia 24 tahun. Dia disiram air keras oleh seseorang atas suruhan mantan pacarnya yang abusif. Akibat serangan itu, wajahnya mengalami luka bakar parah dan Piper kehilangan penglihatan pada salah satu matanya.Â
Sejak saat itu, Katie Piper telah menjalani ratusan prosedur medis, termasuk cangkok kulit yang menyakitkan dan perawatan mata, untuk menyelamatkan dan memulihkan kondisi wajahnya.
Advertisement
"Luka-luka ini memengaruhi area telinga, hidung, tenggorokan, dan mata saya," ujar Piper dalam wawancara bersama OK! Magazine seperti dikutip dari Nottingham Post pada Jumat, 25 April 2025.
"November lalu saya menjalani operasi untuk menjahit kelopak mata agar mata saya tetap terlindungi. Saya merasa sangat beruntung masih bisa bertahan hidup," tambahnya.
Jalani Hidup Baru Setelah Tragedi
Meski masa lalunya penuh luka, Katie Piper tak membiarkan trauma menghalangi langkahnya. Kini, dia tengah bersiap memulai proyek baru sebagai pembawa acara program sarapan di stasiun televisi ITV.Â
Namun, di balik layar, Piper tetap harus berhadapan dengan prosedur medis berkepanjangan untuk mengatasi jaringan parut yang tersisa akibat luka bakar.
Katie yang kini berumur 40 tahun juga dikenal aktif di media sosial, membagikan kisah perjuangan dan harapannya.Â
Dia bahkan mendirikan The Katie Piper Foundation, sebuah lembaga amal yang fokus membantu para penyintas luka bakar menjalani pemulihan fisik dan mental.
Advertisement
Dukungan Keluarga
Saat ini, Katie hidup bahagia bersama suaminya, Richard Sutton, seorang tukang kayu yang setia mendampinginya, serta dua putri mereka: Belle (10) dan Penelope (6).Â
Di tengah kebahagiaan tersebut, ia tetap mengakui bahwa setiap operasi bisa memicu kenangan buruk dari masa lalunya.
"Ini bukan sesuatu yang mudah, tapi saya sudah hidup dengan kondisi ini selama lebih dari 15 tahun. Saya sangat berterima kasih pada NHS atas semua perawatan luar biasa yang saya dapatkan," tambahnya.
