Liputan6.com, Jakarta Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyebut koalisi berbasis nasionalis religius ideal untuk mendorong Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menjadi Capres 2024.
"Simbol nasionalis religius tetap kombinasi yang ideal untuk pasangan ideal capres dengan cawapres," kata Pangi melalui layanan pesan singkat, Rabu (29/9/2021).
Baca Juga
Pria yang juga berstatus analisis politik itu menyebut Airlangga tinggal menggandeng kader dari partai berkarakter religius seperti dari PKS, PKB, dan PAN.
Advertisement
Pasalnya, kata Pangi, Airlangga diketahui sebagai sosok yang berkarakter nasionalis. Begitu pun Golkar yang memiliki kesan nasionalis.
"Tinggal bagaimana Airlangga memilih cawapres yang ideal untuk menutupi kelemahannya selama ini," kata dia.
Menurut Pangi, Airlangga sebaiknya memberanikan diri maju sebagai Capres 2024 dengan mencari koalisi nasional-religius.
Sebab, majunya pria yang juga menjabat Menko Perekonomian itu berpotensi meningkatkan elektabilitas Golkar.Â
"Pilihan Airlangga maju sebagai capres dan tidak punya beban sebetulnya, mau kalah mau menang, dalam sejarah pemilu tetap Golkar menang banyak, tetap menjadi partai penguasa," tutur Pangi.
Sementara itu, Satuan Karya Ulama Indonesia (Satkar) Partai Golkar mendorong Ketua Umum Airlangga Hartarto membentuk koalisi nasionalis religius. Koalisi itu dianggap mumpuni untuk meraup lumbung suara.Â
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Satkar Partai Golkar Ashraf Ali mengatakan, koalisi nasionalis religius menjadi salah satu yang ideal untuk Airlangga berlaga di pilpres 2024. Sebab, menurut risetnya, 70 persen voters merupakan suara yang masih dinamis.
"Nah yang 70 persen itu bersifat religius. maka itu sangat wajar apabila ada koalisi nasional yang berkarakter religius," kata Ashraf saat dihubungi, Selasa (28/9/2021).Â
Sisanya sebanyak 30 persen merupakan suara statis. Suara tersebut merupakan kader, pengurus, dan simpatisan partai.
Ashraf mengatakan dengan berkoalisi dengan nasionalis religius akan membangun kekuatan di pilpres 2024. Apalagi kata Ashraf, kultur masyarakat Indonesia yang general dan heterogen.
"Perlu adanya satu kesepahaman, bagaimana membawa bangsa ini ke depan," kata Ashraf.
Â
Pendekatan dan Komunikasi Airlangga
Saat ini kata Ashraf, pendekatan dan komunikasi yang dilakukan Airlangga sudah sangat luas. Airlangga pernah menemui Ketum PPP Suarso Monoarfa, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, bahkan dengan tokoh religius lainnya seperti Habib Luthfi bin Yahya di Pekalongan.Â
"Pendekatannya bukan hanya ke partai, tapi juga ke tokoh," ujar Ashraf.
Â
Â
Advertisement