Liputan6.com, Jakarta - Sekolah di Kota Depok sudah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Untuk mengantisipasi siswa mengalami gangguan kesehatan, sekolah diminta menyediakan ruangan isolasi.
Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengatakan, sekolah yang melaksanakan PTM terbatas di Kota Depok harus memenuhi salah satu persyaratan, yakni ruangan isolasi. Nantinya ruangan isolasi tersebut akan digunakan untuk siswa yang sakit pada saat mengikuti PTM terbatas.
"Wajib terdapat ruangan isolasi untuk mengantisipasi siswa yang sakit," ujar Imam, Senin (4/10/2021).
Advertisement
Imam menegaskan, siswa yang dinyatakan kurang sehat atau sakit tidak diperkenankan untuk mengikuti PTM terbatas. Siswa diminta untuk beristirahat untuk memulihkan kondisi kesehatan sehingga dapat kembali mengikuti PTM terbatas.
"Siswa yang sakit dapat meminta izin untuk tidak mengikuti PTMT kepada sekolah atau guru," ucap Imam.
Selain itu, Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Kesehatan akan melakukan tes swab atau rapid test secara acak terhadap sekolah yang melakukan PTM terbatas. Jika ditemukan siswa atau guru yang reaktif akan dibawa ke ruangan isolasi untuk dilakukan penanganan kesehatan.
"Jika ada yang reaktif sekolah tersebut akan ditutup sementara," ungkap Imam.
Fasilitas Ruangan Isolasi
Sementara, Kepala SMP Negeri 1 Depok Erna Iriani mengatakan, SMP Negeri 1 Depok menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 di sekolah. Siswa yang akan masuk ke dalam sekolah akan terlebih dahulu dilakukan pengukuran suhu tubuh.
"Suhunya di atas 37, maka anak akan kita istirahatkan ruangan isolasi," ujar Erna.
Erna menjelaskan, di ruangan isolasi tersebut telah disediakan dua tempat tidur, obat, tensi darah, tabung oksigen, hingga saturasi pengecekan oksigen darah. Selain itu, pihak sekolah akan berkoordinasi dengan Puskesmas untuk penanganan kesehatan.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan orang tua siswa yang bersangkutan tapi apabila siswa telah siap belajar, maka dapat mengikuti pembelajaran kembali," terang Erna.
Erna menambahkan, selain siswa sejumlah guru akan dilakukan rapid test untuk mencegah penularan Covid-19. Pelaksanaan rapid tes kepada guru akan dijadwalkan sesuai dengan kesiapan guru dan petugas puskesmas.
"Kami sudah bersurat ke Puskesmas untuk mengadakan rapid test secara berkala," pungkas Erna.Â
Advertisement