BPIP Minta Panglima TNI Terpilih Andika Perkasa Tak Jadi Alat Politik Partai Penguasa

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Antonius Benny Susetyo mengingatkan agar Panglima TNI yang telah disetujui DPR RI, Jenderal Andika Perkasa, tidak menjadi alat politik partai penguasa.

oleh Yopi Makdori diperbarui 07 Nov 2021, 12:17 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2021, 12:17 WIB
Mengikuti Gerakan Suluh Kebangsaan Bersama Mahfud MD
Romo Benny saat menjadi pembicara dalam dialog Jelajah Kebangsaan bertema 'Merawat Moderasi Beragama' di Stasiun Cirebon, Selasa (19/2). Dialog Jelajah Kebangsaan diisi oleh narasumber yang kompeten. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo mengingatkan agar Panglima TNI yang telah disetujui DPR RI, Jenderal Andika Perkasa, tidak menjadi alat politik partai penguasa.

"Kepada Panglima TNI yang baru jangan sampai menjadi alat politik kekuasaan bahkan alat partai politik yang berpotensi mencederai institusi TNI yang mandiri dan independen," kata Benny dalam keterangan tulis, Jakarta, Minggu (7/11/2021).

Menurut dia, TNI mesti memihak rakyat bukan golongan apalagi partai tertentu.

"Dalam hal TNI berpihak kepentingan bukan alat politik partai, golongan, kepentingan tetapi TNI menjaga Keutuhan Republik," kata Benny.

Andika, lanjut dia, juga harus mampu menjaga sinergitas dan solidaritas antara TNI dan Polri. Apalagi saat pandemi Covid-19 yang mengganggu stabilitas negara. Pekerjaan rumah untuk TNI Polri saat ini, menurutnya banyak yang belum selesai, baik dalam hal penguasaan teritorial, aksi terorisme dan isu Papua.  

“Maka harus ada komunikasi dua arah, saling memahami satu sama lain, panglima harus memilki kesadaran komunikasi yang baik," ujar Romo Benny

 

Terkait Isu Internasional

Benny mendorong Panglima TNI harus mampu menjembatani pertarungan ekonomi baik antara Amerika dan Cina atau Uni Soviet. Selain harus mampu memiliki lobi yang kuat kepada negara-negara superpower yang memiliki alat atau teknologi canggih.

“Saat ini juga dibutuhkan transfer teknologi, bagaimana penglima punya lobi kepada negara-negara super power, karena sekarang kan politik bebas aktif bagaimana kita memiliki kebebeasan untuk kepentingan,” tegasnya.

Sebelumnya, Komisi I DPR RI telah menyetujui Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI usai menjalani fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan di Gedung DPR RI, Jakarta pada Sabtu (6/11/2021).

Andika Perkasa pun mengaku siap untuk menjalani tahap selanjutnya hingga resmi dilantik sebagai Panglima TNI.

"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Mengucapkan terima kasih kepada Komisi I DPR RI siang ini sudah menyetujui," ujar Andika usai melakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test Panglima TNI di Gedung Parlemen, Jakarta, Sabtu (6/11/2021).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya