Komisi IX DPR Minta Pemerintah Percepat Vaksinasi Covid-19 hingga Akhir Tahun

Darul menilai upaya bangsa ini harus semakin maju dalam menghadapi pandemi Covid-19. Dia menuturkan harus diupayakan agar semua warga negara dilindungi dengan vaksin.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Des 2021, 09:30 WIB
Diterbitkan 21 Des 2021, 09:30 WIB
FOTO: Mural Jadi Media Sosialisasi Bahaya COVID-19 di Tangerang
Pengendara sepeda motor melintasi mural bertema COVID-19 di kawasan Tanah Tinggi, Tangerang, Banten, Rabu (20/1/2020). Kegiatan ini dalam rangka mensosialisasikan bahaya penyebaran COVID-19 kepada warga pengguna jalan umum. (merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Darul Siska mengimbau semua pihak mendukung program vaksinasi Covid-19. Sebab, pemerintah sudah berkomitmen akan terus mempercepat vaksinasi.

"Pemerintah dalam rapat dengan Komisi IX sudah berkomitmen dan akan terus mempercepat vaksinasi, selain itu kita anggota Komisi IX berharap semua pihak mendukung program vaksinasi tersebut," kata Darul, Senin, 20 Desember 2021.

Menurutnya, masyarakat harus tetap waspada, terlebih varian Omicron sudah masuk Indonesia. Kata dia, masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Lebih lanjut dia mengatakan, masyarakat yang sama sekali belum divaksin harus segera mengikuti vaksinasi. Sedangkan mereka yang baru disuntik dosis pertama, harus segera melengkapinya dengan vaksin kedua.

"Selama pandemi ini belum berakhir maka semua pihak tetap harus diingatkan dan sadar bahwa prokes tetap harus dilaksanakan secara ketat," ungkapnya.

Darul menilai upaya bangsa ini harus semakin maju dalam menghadapi pandemi Covid-19. Dia menuturkan harus diupayakan agar semua warga negara dilindungi dengan vaksin.

"Kalau sekarang vaksinasi anak 6-11 tahun, maka pada waktunya bila vaksin sudah selesai uji klinis bagi anak balita dan dinyatakan aman, maka anak-anak balita di Indonesia juga harus divaksin. Program vaksinasi boleh dihentikan jika pandemi berubah menjadi endemi," pungkasnya.

Perlu Kesadaran Masyarakat

Sementara itu, Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan menilai peran masyarakat dalam mencegah penularan Omicron sangat penting.

"Karena cara pencegahan supaya kita tidak tertular atau menularkan Omicron tetap sama, prokes, 3T, vaksinasi, PeduliLindungi. Semua perlu partisipasi masyarakat," kata Iwan Ariawan.

Menurut Iwan, instrumen kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sejauh ini sudah cukup untuk upaya mengurangi penyebaran Omicron. "Pemantauan indikator PPKM terutama jumlah kasus, hospitalisasi dan kematian cukup sensitif untuk memantau jika ada perburukan akibat Omicron," katanya.

Selain itu, menurut dia, diperlukan kesadaran masyarakat untuk menumbuhkan gerakan bersama memutus penularan Omicron. Kesadaran masyarakat itu diperlukan meskipun kasus Covid-19 sudah rendah saat ini. "Jadi, kita harus tetap waspada meskipun tidak perlu panik," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya