Survei SMRC: Publik Optimistis Prospek Ekonomi pada 2022 Membaik

Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkap mayoritas publik optimistis dengan kondisi ekonomi nasional pada 2022 nanti.

oleh Yopi Makdori diperbarui 26 Des 2021, 17:54 WIB
Diterbitkan 26 Des 2021, 17:53 WIB
Ilustrasi Survei
Ilustrasi Survei (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkap mayoritas publik optimistis dengan kondisi ekonomi nasional pada 2022 nanti. Hal itu terungkap dalam survei bertajuk Ekonomi-Politik 2021 dan Harapan 2022: Opini Publik Nasional.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, mengatakan 62,2 persen koresponden menilai ekonomi nasional tahun depan lebih baik atau jauh lebih baik dibanding sekarang. 

Sementara yang menilai akan lebih buruk atau jauh lebih buruk ada 10,6 persen, dan yang menilai tidak ada perubahan 19,2 persen. Masih ada 7,9 persen yang tidak tahu atau tidak menjawab.

Hal ini sesuai dengan optimisme warga mengenai ekonomi rumah tangganya dalam survei itu.

"Temuan ini sejalan dengan optimisme warga pada ekonomi rumah tangganya. Ada sekitar 72,9 persen yang menilai ekonomi rumah tangga tahun depan akan lebih baik atau jauh lebih baik dibanding sekarang. Sementara yang menilai akan lebih buruk atau jauh lebih buruk hanya sekitar 6,7 persen, dan yang menilai tidak ada perubahan 15,9 persen. Yang tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 4,4 persen," tutur Deni, Jakarta, Minggu (26/12/2021).

Meski demikian, survei tersebut juga mengungkap, 31,9 persen koresponden yang menilai kondisi ekonomi nasional pada 2021 ini lebih buruk atau jauh lebih buruk dibanding tahun lalu. Sementara yang menyatakan sebaliknya lebih banyak, 36,3 persen menilai lebih baik atau jauh lebih baik. 

27 persen lainnya menilai tidak ada perubahan. Yang tidak tahu atau tidak menjawab 4,8 persen.

“Sebelum ada wabah Covid-19, pada survei Juni 2019, yang menilai kondisi ekonomi nasional lebih buruk atau jauh lebih buruk dibanding tahun sebelumnya sekitar 17,5 persen. Setelah ada wabah Covid-19, sentimen negatif tersebut naik tajam menjadi 60,3 persen pada survei Oktober 2020,” papar Deni.

 

 

Tentang Survei SMRC

Survei SMRC ini dilakukan pada 8-16 Desember 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung dengan melibatkan 2.420 responden terpilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah.

Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 2062 atau 85 persen. Margin of error survei diperkirakan sebesar ± 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya