Liputan6.com, Jakarta - Nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan menjadi pemenang Pilpres jika kontestasi menentukan orang nomor satu di negeri ini diadakan pada Desember 2021. Demikian hasil temuan dari lembaga survei Indikator Politik Indonesia pada Minggu (9/1/2022).
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, persentase pemilih Menteri Pertahanan tersebut mencapai paling tinggi dibanding kandidat potensial lainnya, yakni mencapai 22,4 persen.
Advertisement
Baca Juga
"Polanya tidak berubah, Pak Prabowo masih di pilihan pertama, kemudian Ganjar, kemudian Anies. Tiga nama ini yang mencapai dua digit ke atas, yang lain masih satu digit," ujar Burhan.
Simulasi nama calon presiden itu dilakukan semi terbuka dengan menghadirkan 33 nama calon potensial yang akan maju ke Pilpres 2024. Dalam simulasi tersebut, nama Ganjar Pranowo bertengger di urutan ke dua dengan total perolehan suara 18,0 persen. Diikuti dengan nama Anies Baswedan dengan angka 15,8 persen.
Sementara nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, serta Maruf Amin masing-masing memperoleh suara 6,1; 4,1; 3,6; dan 2,7 persen.
Jika nama dipersempit menjadi 19 nama kandidat kuat capres, komposisi perolehan suara enam besar masih tak berubah. Hanya nama Maruf Amin yang semula bertengger di posisi ketujuh digeser Tri Rismaharini atau Risma.
Simulasi Tiga Nama
Sementara itu, dalam simulasi tiga nama kandidat kuat capres dalam kontestasi Pilpres 2024 antara Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan, Prabowo masih memuncaki perolehan suara, yakni 35,4 persen.
"Itu Pak Prabowo 35 persen, Ganjar 31 persen, Mas Anies 24 persen," kata dia.
Temuan menariknya, kata Burhan adalah kala responden diisolasi hanya pada mereka yang mengenal ketiganya (61,2 persen dari total responden survei), maka elektabilitas Ganjar langsung meroket di urutan pertama.
"Artinya banyak orang yang tidak memilih Ganjar hari ini karena nggak kenal Ganjar, tapi kalau misalnya sama-sama kenal ini Ganjar potensial, paling potensial," kata Burhan.
Pada simulasi tiga nama, Gubernur Jawa Tengah itu mendapatkan perolehan suara mencapai 46,1 persen mengungguli nama Prabowo dan Anies yang masing-masing berada pada angka 23,8 dan 26,1 persen.
Advertisement
Metode Survei
Survei dilakukan pada rentang 6-11 Desember 2021. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Total sampel 2020 responden, dengan jumlah sampel basis 1.220 orang yang tersebar proporsional di 34 provinsi serta dilakukan penambahan 800 responden di Jawa Timur.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error-MoE) sekitar 12.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Disebutkan, dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.