Puan: Nikmati Perayaan Imlek dengan Tetap Jaga Protokol Kesehatan

Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan masyarakat, khususnya umat Konghucu tetap menjaga protokol kesehatan dalam merayakan Tahun Baru Imlek 2022.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 01 Feb 2022, 19:36 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2022, 19:36 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani di Rapat Paripurna DPR RI dalam rangka ulang tahun ke-75 DPR
Ketua DPR RI Puan Maharani di Rapat Paripurna DPR RI (Foto: Dokumentasi DPR).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan masyarakat, khususnya umat Konghucu tetap menjaga protokol kesehatan dalam merayakan Tahun Baru Imlek 2022. Hal ini mengingat kasus Covid-19 yang melonjak akibat varian Omicron.

Hal ini disampaikan Puan dalam perayaan Hari Raya Tahun Baru Imlek 2573 secara virtual dari Gedung Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDIP Jakarta, Selasa (1/2/2022). Acara ini dipimpin oleh Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto.

"Mari nikmati perayaan ini dengan tetap menjaga protokol kesehatan di tengah wabah Omicron. Tetap pakai masker, jaga jarak. Mari sambut pagi hari baru dengan senyuman di wajah," kata Puan dikutip dari siaran persnya, Selasa (1/2/2022).

Ketua DPP PDI Perjuangan itu mengatakan perayaan Imlek merupakan wujud syukur dan harapan atas kebaikan tahun sebelumnya dan yang akan datang. Dia berharap Imlek tahun ini menghadirkan kedamaian bagi semua orang di segenap usia.

"Mudah-mudahan usaha baik tak pernah putus. Doa baik untuk anda sekeluarga. Selamat tahun baru Imlek 2022," ucap Puan.

Komitmen PDIP

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat webinar peringatan Bulan Bung Karno dengan tema Pancasila dan Keadilan Sosial. (Istimewa)
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (Istimewa)

Hasto menekankan komitmen PDIP sebagai Rumah Kebangsaan Indonesia. Dia menyinggung saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menetapkan Hari Raya Imlek sebagai Hari Libur Nasional saat menjabat sebagai Presiden RI.

Dia mengatakan keputusan Megawati tersebut merupakan pengakuan atas kepeloporan tokoh Indonesia beretnis Tionghoa dalam perjuangan pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Selain itu, keputusan Megawati merupakan wujud pemahaman kultural atas hubungan Indonesia yang berabad lamanya dengan Tionghoa.

"Perayaan Imlek ini menjadi penting demi memperkuat pemahaman seluruh warga negara Indonesia bahwa khasanah kebudayaan Indonesia bukan tunggal. Namun sangat heterogen," ujarnya.

Keharmonisan Bangsa

Hasto Kristiyanto Saat Memberikan Arahan di Pembukaan Sekolah Partai Gelombang II
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: Dkumentasi PDIP).

Hasto menjelaskan dengan merayakan Imlek, PDIP ingin membangun sebuah keharmonian bangsa. Hal ini, kata dia, dibuktikkan PDIP saat mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias BTP atau Ahok, menjadi calon gubernur DKI Jakarta. "Kita tak melihat etnisnya. Pak Ahok ketika dicalonkan menjadi calon gubernur DKI, bukan karena dilihat etnisnya tetapi kualifikasi kepemimpinannya. Itulah yang menjadi karakter Pancasila dibumikan dalam seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara. Inilah Indonesia tanpa diskriminasi," tutur Hasto.

Sementara itu, Ketua DPP PDIP bidang kebudayaan Tri Rismaharini alias Risma berharap semua pihak menyambut perayaan Imlek dengan limpahan energi positif, harapan, serta semangat cinta kasih. Sehingga, dapat membawa segenap bangsa Indonesia terlepas dari berbagai bencana.

"Semoga kemakmuran, kesejahteraan, dan kesehatan selalu menyertai kita semua," kata Risma.

Infografis

Infografis Tradisi Tahun Baru Imlek
Tradisi-tradisi saat perayaan Tahun Baru Imlek (dok.Liputan6.com/Trie Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya