Kasus Covid-19 di Kota Tangerang Melonjak 915 Orang dalam Sehari

Penularan Covid-19 di Kota Tangerang kembali melonjak ke angka 915 kasus baru per hari. Padahal, sebelumnya, Pemkot Tangerang sempat bernapas lega karena kasus Covid-19 turun.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 02 Feb 2022, 14:09 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2022, 14:08 WIB
Covid-19 Omicron mulai mendominasi jawa bali
Pemotor melintasi mural bertema covid-19 di Tanah Tinggi, Tangerang, Sabtu (29/1/2022). Kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus bertambah dan wilayah penyebarannya semakin meluas. Diperkirakan, kasus omicron sudah mendominasi penularan virus corona di Jawa Bali. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Penularan Covid-19 di Kota Tangerang kembali melonjak ke angka 915 kasus baru per hari. Padahal, sebelumnya, Pemkot Tangerang sempat bernapas lega karena kasus Covid-19 turun.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyebut, kasus Covid-19 sempat turun ke angka 493 setelah mencapai 700-an. Namun, sejak semalam, kondisinya justru melonjak ke 915 pasien.

"Wah kita sempat pikir ini akan turun terus, tapi ternyata semalam datanya justru naik lagi ke 915 per hari," kata Arief, saat ditemui wartawan usai acara di Ruang Akhlaqul Karimah, Rabu (02/02/2022).

Menurut dia, pemkot telah melakukan sejumlah langkah antisipasi agar Covid-19 tak menyebar lebih banyak. Salah satunya, Pemkot Tangerang menghentikan sementara sekolah tatap muka untuk mencegah anak menjadi carrier saat pulang ke rumah. Kebijakan ini bahkan diberlakukan sebelum Presiden Jokowi memberi titah agar pembelajaran tatap muka wilayah Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta, dibatasi. 

Dia mengatakan, meski kegiatan pendidikan dibatasi, sejumlah aktivitas masyarakat masih diperbolehkan dengan pengawasan ketat. Misalnya, tidak boleh ada kerumunan. Bila ada kerumunan, petugas akan langsung membubarkan.

 

Tambah Tempat Isolasi Terpusat

Arief menyebut, 30 persen tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di Tangerang terisi oleh pasien Covid-19.

"Ini pada kapasitas tempat tidurnya baru disiapkan 900-an. Nah kalau kita bisa optimal sampai 2.000. Artinya dengan kapasitas 2.000 masih terisi 15 persen, makanya kita lihat kalau grafiknya naik jadi 50-60 persen (kasus Covid) maka kapasitas RS akan kita tambah," tutur Arief.

Selain itu, Pemkot Tangerang sedang fokus menambah fasilitas isolasi terkonsentrasi (isoter) bagi masyarakat yang terpapar Covid-19, namun tidak memiliki ruangan.

"Dua dari enam tempat isoter yakni Jurumudi dan Batusari sudah penuh (terisi), sekarang kita menyiapkan SMP 30 supaya tenaga kesehatannya bisa efektif dan efisien," terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya