Museum Holocaust Yahudi Pertama di Indonesia Resmi Dibuka di Minahasa

Museum Holocaust Yahudi pertama di Indonesia dibangun di Minahasa, Sulawesi Utara. Kabar tersebut disampaikan Duta Besar Jerman untuk RI Ina Lepel.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 03 Feb 2022, 22:44 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2022, 12:53 WIB
Duta Besar Jerman untuk RI Ina Lepel menghadiri langsung lokasi Museum Holocaust Yahudi pertama di Indonesia yang berada di Minahasa, Sulawesi Utara.
Duta Besar Jerman untuk RI Ina Lepel menghadiri langsung lokasi Museum Holocaust Yahudi pertama di Indonesia yang berada di Minahasa, Sulawesi Utara. (Twitter @GermanAmbJaka)

Liputan6.com, Jakarta - Museum Holocaust Yahudi pertama di Indonesia dibangun di Minahasa, Sulawesi Utara. Kabar tersebut disampaikan Duta Besar Jerman untuk RI Ina Lepel.

Melalui unggahan Twitternya @GermanAmbJaka pada Kamis 27 Januari 2022, Ina Lepel menghadiri langsung lokasi museum tersebut.

"What an honour to be in Minahasa Flag of Indonesia and speak at the opening of its Holocaust Museum on #InternationalHolocaustRemembranceDay (27 Jan). Germany will always support remembrance towards this "universal lesson" and stand up against racism, anti-Semitism, and any form of intolerance.

(Sebuah kehormatan bisa berada di Minahasa Indonesia dan berpidato untuk pembukaan Museum Holocaust di #HariPeringatanHolocaustInternasional (27 Januari). Jerman akan selalu mendukung setiap peringatan terhadap pelajaran umum ini dan berdiri melawan rasisme, anti-Semitisme, dan segala bentuk intoleransi)," tulis Ina Lepel menyertai unggahan video dirinya saat hadir di Museum Holocaust Yahudi, Kamis 27 Januari 2022.

Dalam video yang diunggah, Ina Lepel mengatakan dirinya memang sengaja hadir dalam pembukaan Museum Holocaust Yahudi pertama di Indonesia itu.

"Saya menghadiri pembukaan Museum Holocaust pada Hari Peringatan Holocaust Internasional (27 Januari) di Indonesia, dimana museum sejenis ini untuk pertama kalinya di Asia Tenggara atas inisitiatif komunitas Yahudi di sini," ucap Ina Lepel.

"Kita terus mengingat kejahatan luar biasa yang terjadi dalam Holocaust. Jika tidak, kita berisiko mengulangnya lagi. Namun, jika kita ingat, kita bisa menjadi sangat waspada dan langsung bertindak apabila muncul tanda-tanda kebencian, rasisme, dan anti-Semitisme. Oleh karena itu, pendirian museum ini merupakan perkembangan yang sangat baik. Khususnya museum akan menyasar anak muda sebagai sebuah pengalaman pembelajaran. Saya sangat senang bisa mengunjungi museum ini," tutup Ina Lepel.

 

Ditolak MUI

Museum Holocaust (Foto: YouTube)
Museum Holocaust (Foto: YouTube)

Pendirian museum Holocaust dianggap bisa menyakiti hati warga Palestina, yang diketahui hingga kini masih berperang melawan Yahudi.

Seperti diketahui Holocaust adalah peristiwa pembantaian kaum Yahudi oleh pasukan Nazi Jerman pada Perang Dunia II. Ini identik dengan kebencian rasisme.

Melihat adanya pro dan kontra, Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandow, ikut berkomentar. Seperti dilansir kanal YouTube Official iNews, Rabu 2 Februari 2022.

"Tidak ada keinginan maksud pemerintah untuk mendeskreditkan kelompok tertentu, agama tertentu, apalagi saudara-saudara kita di Palestina," ungkapnya.

Ditambahkan Steven bahwa adanya museum ini sebagai pembelajaran dari masa lalu yang harus diubah.

"Semua kita dorong, justru kesalahan-kesalahan masa lampau, kekeliruan-kekeliruan masa lampau terutama tentang hak asasi manusia harus kita lawan," tambahnya.

Tak sedikit yang menolak adanya museum Holocaust ini, termasuk dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Karena ini bentuk dari rasisme, bentuk satu genosida yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan maka tentu menimbulkan banyak masalah. Di antaranya masalah kemanusiaan, bukan masalah agama, bukan masalah yang menyangkut soal politik," beber Sekjen MUI Amirsyah Tambunan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya