Polri Ingatkan Emak-Emak Jangan Tergiur Harga Murah Minyak Goreng Dijual Online

Whisnu mengingatkan, pemerintah sudah menetapkan tiga jenis harga minyak goreng yang beredar di pasar. Mulai dari kemasan premium yang boleh dijual di harga Rp 14 ribu hingga kemasan di angka Rp 11.500.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 21 Feb 2022, 18:04 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2022, 18:04 WIB
FOTO: Warga Serbu Operasi Minyak Goreng Murah
Antrean warga saat hendak membeli minyak goreng murah di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Kamis (3/2/2022). Masih tingginya harga minyak goreng di pasaran menyebabkan warga antusias menyerbu operasi minyak murah. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan mewanti masyarakat, khususunya kaum ibu untuk tidak terpancing minyak goreng harga murah yang dijual online. Menurut laporan diterimanya, ada pihak yang memanfaatkan situasi kelangkaan dengan menawarkan hal itu dengan target pasar ibu-ibu.

"Ada masukan banyak ke kami, ada ibu-ibu yang terpancing memesan minyak goreng secara daring dengan harga murah, jadi kasih uang muka, tapi barang tidak datang. Jadi jangan terpancing harga murah melalui media online," kata Whisnu di Mabes Polri Jakarta, Senin (21/2/2022).

Whisnu mengingatkan, pemerintah sudah menetapkan tiga jenis harga minyak goreng yang beredar di pasar. Mulai dari kemasan premium yang boleh dijual di harga Rp 14 ribu hingga kemasan di angka Rp 11.500.

"Jadi mudah-mudahan melalui pengawasan ketat dari Satgas Pangan Polri dan daerah, distribusi ini (minyak goreng) makin lancar. Tugas Polri memperlancar distribusi agar sampai ke masyarakat bukan menghambat," jelas Whusnu.

 

Kembali ke Masyarakat

Tahun Depan, Minyak Curah Dilarang Dijual di Pasar
Pedagang tengah menata minyak curah yang dijual di pasar di Kota Tangerang, Banten, Kamis (25/11/2021). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya lonjakan harga di komoditas minyak goreng. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, kasus minyak goreng langka marak terjadi di beberapa titik di Indonesia. Polri melalui Satgas Pangan melakukan pendalaman, mulai dari tiga titik di Sumatera Utara, satu titik di Jawa Tengah, satu titik di NTT dan terakhir di Makassar.

Menanggapi hal itu, Kepala Satgas Pangan Irjen Polisi Helmy Santika mengatakan pihaknya sudah menemukan stok di tiap titik yang terjadi kelangkaan.

Gerak cepat dilakukan dengan menyisihkan sebagaian temuan untuk kepentingan proses penyelidikan dan sisanya dikembalikan ke masyarakat.

"Kita bersama stakeholder wilayah kita dorong, kita jual, didistribusikan (kembali) ke masyarakat," Helmy menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya