Kemendikbudristek Terus Dukung Karya Bermutu, Program Indonesiana Film Resmi Produksi Tulang Belulang Tulang

Ditjenbud Kemendikbudristek terus mengembangkan dan memfasilitasi terciptanya film bermutu karya sineas nasional yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia melalui program Indonesiana Film.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mar 2023, 09:51 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2023, 22:25 WIB
Ditjenbud Kemendikbudristek terus mengembangkan dan memfasilitasi terciptanya film bermutu karya sineas nasional yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia melalui program Indonesiana Film.
Ditjenbud Kemendikbudristek terus mengembangkan dan memfasilitasi terciptanya film bermutu karya sineas nasional yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia melalui program Indonesiana Film. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Ditjenbud Kemendikbudristek) terus mengembangkan dan memfasilitasi terciptanya film bermutu karya sineas nasional yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia melalui program Indonesiana Film.

Kali ini, salah satu film yang menarik perhatian besar dan mendapat dukungan produksi berjudul Tulang Belulang Tulang. Skenario film Tulang Belulang Tulang merupakan hasil inkubasi program Indonesiana Film 2021 yang digelar Kemendikbudristek.

Terkait hal tersebut, Akses Film Financing Indonesiana Film Vivian Idris mengatakan, bukti nyata telah ditunjukkan Ditjenbud Kemdikbudristek melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media (PMM) untuk memfasilitasi dan memberikan kemanfaatan terhadap kemajuan sinema nasional dan ide para sineas.

"Direktorat PMM Kemdikbudristek memfasilitasi riset dan survei lokasi. Kemudian juga akan membantu komunikasi ke pemerintah daerah setempat dan berupaya mencarikan investor produksi filmnya," ungkap Vivian, melalui keterangan tertulis, Rabu (8/3/2023) pada penandatanganan nota kesepahaman Kemdikbudristek bersama Pomps Film dan Adhya Pictures mengenai dukungan produksi proyek Indonesiana Film tahun 2021 berjudul Tulang Belulang Tulang.

Dia menjelaskan, program Indonesiana Film menjadi seperti laboratorium penulisan melalui serangkaian kegiatan, contohnya lokakarya dan mentoring, yang diikuti para pegiat sinema nasional.

Selain itu, Vivian menambahkan, dalam Indonesiana Film para pesertanya mengikuti pendidikan selama setahun. Namun peserta tidak mempunyai keterikatan bila proyek film diproduksi lalu menerima investor dari mana saja sebab itu hal terpisah dari kegiatan Indonesiana film.

"Setiap tahun disaring tiga karya film yang terbaik. Salah satunya film Tulang Belulang Tulang menjadi skenario terbaik Indonesiana Film tahun 2021," tukas Vivian.

 

Buat Percaya Diri

Aktor Filmnya adalah Idolamu
Ilustrasi Proses Pembuatan Film Credit: pexels.com/Expect

Sementara itu, penulis dan sutradara film Tulang Belulang Tulang Sammaria Sari Simanjuntak mengungkapkan, workshop Indonesiana Film berpengaruh memperkuat percaya diri dengan skenario yang telah dibuat.

Sammaria menuturkan pengalamannya dengan ikut serta program Indonesiana Film, akhirnya cerita Tulang Belulang Tulang dikembalikan ke esensinya.

"Setelah itu dibimbing juga oleh para mentor dan asesmen sekaligus difasilitasi, akhirnya kita dapat investor untuk produksi film Tulang Belulang Tulang," papar Sammaria.

Kemudian, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbudristek Hilmar Farid menyampaikan, sasaran program Indonesiana Film memang ingin mendorong kemajuan dan mendukung hasil karya para sineas, seperti penulis skenario, produser, maupun sutradara.

"Ciri khas dan kedekatan terhadap nilai-nilai yang hidup di masyarakat membuat film menjadi lebih berwarna, menarik, dan memberikan pengalaman yang unik terhadap penonton," kata Hilmar.

 

Hasilkan Naskah Berkualitas

Penandatanganan Nota Kesepahaman film Tulang Belulang Tulang di gedungKemendikbud Ristek, Rabu (8/3/2023)
Penandatanganan Nota Kesepahaman film Tulang Belulang Tulang di gedungKemendikbud Ristek, Rabu (8/3/2023)

Hilmar menjabarkan, program Indonesiana Film merupakan upaya Kemdikbudristek untuk menghasilkan karya naskah berkualitas berbasis kekayaan budaya Indonesia, khususnya kearifan lokal.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemdikbudristek Ahmad Mahendra menambahkan, pihaknya mengembangkan ekosistem film Tanah Air membutuhkan peran dan kerja sama berbagai pihak, antara lain yaitu investor.

"Dalam program Indonesiana Film, peningkatan kualitas menjadi prioritas, misalnya saja peserta yang mendapatkan pelatihan dari tutor penulisan skenario dari University of Southern California (USC), Amerika Serikat," jelas Mahendra.

infografis journal
infografis journal Fakta Film Horor Digemari Masyarakat Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah).  
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya