Anggota Komisi IX Yakin Percepatan Vaksinasi Covid-19 Tekan Fatalitas Lansia

Penyuntikan dosis lanjutan bagi lansia bisa diberikan minimal tiga bulan setelah menerima vaksinasi covid-19 dosis lengkap.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Feb 2022, 12:45 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2022, 12:44 WIB
Ilustrasi sedang divaksinasi (unsplash)
Ilustrasi sedang divaksinasi (unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mempersingkat interval pemberian vaksinasi booster atau suntikan dosis ketiga bagi masyarakat lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun. Penyuntikan dosis lanjutan bagi lansia bisa diberikan minimal tiga bulan setelah menerima vaksinasi dosis lengkap.

Sebelumnya, vaksinasi booster diberikan minimal enam bulan setelah penyuntikan dosis kedua. Percepatan vaksinasi itu diyakini efektif untuk menekan fatalitas dari para lansia sebagai kelompok yang sangat rentan.

Anggota Komisi IX DPR Yahya Zaini menjelaskan bahwa kebijakan mempercepat interval antara vaksin lengkap dan booster untuk lansia merupakan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional atau ITAGI. Selain itu, kata dia, data menunjukkan banyak pasien Covid-19 yang meninggal sebagian besar adalah masyarakat yang belum divaksin, para lansia dan orang dengan penyakit penyerta.

"Saya percaya kebijakan tersebut akan efektif untuk menekan fatalitas dari para lansia sebagai kelompok yang sangat rentan," kata Yahya Zaini kepada wartawan, Senin (28/2/2022).

Agar minat masyarakat mengikuti vaksin meningkat, Yahya mengatakan hoaks perlu diatasi dengan sosialisasi yang lebih intensif dan masif menggunakan media komunikasi yang multisarana, media konvensional dan medsos, bahkan juga iklan dan influencer.

"Serta melibatkan berbagai tokoh masyarakat dan organisasi-organisasi kemasyarakatan. Pelibatan tokoh dan ormas ini jarang dilakukan, padahal budaya masyarakat kita masih kental dengan budaya patronasi," pungkasnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

De Liput Vaksinasi Booster
ilustrasi by: Wawan

Kebijakan yang Matang

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman meyakini kebijakan pemerintah mempersingkat interval pemberian vaksinasi booster bagi lansia sudah melalui kajian matang.

"Pemerintah sudah berhitung masalah kemampuan segala macam. Memang 3 bulan menjadi untuk lansia ini menjadi hal yang sangat penting urgen," kata Dicky Budiman.

Dicky menilai percepatan vaksinasi itu untuk mengurangi potensi kematian akibat Covid-19. "Dan ingat ketika situasi menuju puncak atau puncak atau titik jenuh, ancamannya makin besar, ancaman fatalitas pada kelompok rawan ini makin besar," ujar Dicky.

Maka itu, kebijakan pemerintah itu dinilai sudah tepat. "Arti dari menuju puncak atau sudah menuju puncak itu sebetulnya eksposur pada kelompok paling rawan itu pada posisi paling tinggi, nah itulah sebabnya kalau tidak disegerakan ya fase atau situasi setelah terjadinya puncak itu adalah masa rawan terjadi banyak kematian pada kelompok ini," jelasnya.

Menurut Dicky, anak-anak usia di bawah 5 tahun juga merupakan kelompok rawan, tidak hanya lansia. "Nah inilah kenapa penting sekali saya ingatkan sejak a

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya