Kapendam Cendrawasih Sebut KKB Papua Sering Berdalih Jadi Pihak Teraniaya

Serangan KKB Papua bukan hanya dilakukan kepada tentara dan polisi saja. Menurut Aqsha, warga sipil juga tidak jarang mendapat serangan.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mar 2022, 03:20 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2022, 03:20 WIB
Sejumlah senjata dan amunisi yang disita TNI dari kelompok separatis usai terlibat baku tembak di Intan Jaya, Papua. (dok TNI)
Sejumlah senjata dan amunisi yang disita TNI dari kelompok separatis usai terlibat baku tembak di Intan Jaya, Papua. (dok TNI)

Liputan6.com, Jakarta - Serangan keji Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, mendapat kecaman dari Kodam XVII/Cendrawasih. Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Infantri Aqsha Erlangga, menyebut serangan itu biadab dan di luar akal sehat.

Aksi brutal KKB menewaskan delapan karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, pada Rabu (2/3/2022). Para karyawan PT PTT itu ditugaskan memperbaiki BTS3Telkomsel di titik CO 53M 756085 9585257. 

Aqsha mengatakan, KKB Papua sering beraksi secara brutal dan melewati batas kemanusiaan. Namun, kata dia, mereka sering berdalih seakan menjadi pihak yang teraniaya.

Serangan KKB Papua bukan hanya dilakukan kepada tentara dan polisi saja. Menurut Aqsha, warga sipil juga tidak jarang mendapat serangan.

"Padahal keberadaan warga sipil itu untuk mengerjakan pembangunan di daerahnya, seperti yang dialami delapan karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Beoga yang dilaporkan meninggal akibat dianiaya kelompok bersenjata," kata Aqsha di Jayapura, seperti dilansir Antara.

Dia menuturkan, selain aksi penembakan dan penganiayaan yang dialami delapan orang karyawan PT PTT pada Rabu (2/3/2022), KKB juga pernah menyerang personel Satgas Kodim Yonif R 408/SBH di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Jaya. Padahal, personel itu sedang memperbaiki saluran air sehingga Prajurit Kepala Heriyanto tertembak di bagian leher.

Bakar Sekolah

KKB
Ilustrasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). (Dok TNI)

Lalu, sebelumnya, pada 25 April 2021 kelompok bersenjata juga menembak Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah Papua, Brigadir Jenderal TNI Gusti Putu Danny Nugraha, hingga meninggal.

"Kelompok bersenjata juga dilaporkan membakar gedung sekolah yang ada di Distrik Beoga pada April 2021," ujarnya.

Sumber: Antara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya