Jokowi: Saat Manusia Dihentak Pandemi dan Perang, Perempuan Jadi Penyelamat

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengucapkan selamat Hari Perempuan Internasional kepada seluruh wanita di Tanah Air.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 08 Mar 2022, 10:15 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2022, 10:15 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Sambutan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pembukaan Munas IX Korpri Tahun 2022 pada 28 Januari 2022. (Dok Biro Pers Sekretariat Presiden RI)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengucapkan selamat Hari Perempuan Internasional kepada seluruh wanita di Tanah Air. Jokowi menekankan pentingnya peran perempuan saat dunia dilanda ketidakpastian dan dihentak bencana, pandemi, hingga perang.

"Di saat dunia dilanda ketidakpastian dan manusia dihentak bencana, pandemi, bahkan perang, kita menyaksikan perempuan-perempuan yang menjadi penyelamat dan penuh daya," jelas Jokowi melalui akun Instagramnya @jokowi, Selasa (8/3/2022).

Menurut dia, para perempuan berjuang dan berprestasi di berbagai sektor. Mulai dari, ekonomi, kesehatan, hingga politik.

"Mereka berjuang dan berprestasi di berbagai palagan, dari bidang ekonomi, kesehatan, sosial, sampai politik," ujarnya.

Tentang Hari Perempuan Internasional

Hari Perempuan Intermssional
Sejumlah perempuan menunjukkan poster tentang menolak tindakan kekerasan terhadap perempuan dalam peringatan Hari Perempuan Internasional di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (8/3/2021). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Sebagai informasi, selama lebih dari satu abad orang di seluruh dunia telah menandai 8 Maret sebagai hari istimewa bagi wanita. Hari Perempuan Internasional, juga dikenal sebagai IWD, tumbuh dari gerakan buruh menjadi acara tahunan yang diakui oleh PBB.

PBB mengumumkan tema Hari Perempuan Internasional untuk tahun 2022 sebagai "Kesetaraan gender hari ini untuk masa depan yang berkelanjutan". Dilansir BBC, Selasa (8/3/2022), acara mereka akan mengenali bagaimana wanita di seluruh dunia merespons perubahan iklim.

Bermula pada tahun 1908, ketika 15.000 wanita berbaris melalui New York menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik dan hak untuk memilih. Setahun kemudian, Partai Sosialis Amerika mendeklarasikan Hari Perempuan Nasional pertama.

Hari Perempuan Internasional telah menjadi tanggal untuk merayakan seberapa jauh perempuan telah datang dalam masyarakat, politik dan ekonomi, sementara akar politik dari hari itu berarti pemogokan dan protes diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran akan ketidaksetaraan yang berkelanjutan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya