Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, mendorong pembangunan Fakultas Kedokteran di daerah-daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T), termasuk di wilayah perbatasan.
Nadiem Makarim mengatakan pembangunan Fakultas Kedokteran akan diprioritaskan untuk daerah yang membutuhkan lebih banyak tenaga kesehatan seperti wilayah perbatasan.
Baca Juga
“Kita mendorong dan siapkan bersama kuantitas dan kualitas SDM kedokteran dan tenaga kesehatan di Indonesia, khususnya di daerah 3T” kata Nadiem dalam keterangannya, Kamis (10/3/2022).
Advertisement
Lebih jauh, Nadiem menekankan, profesi dokter sangat penting dalam rangka menyiapkan masa depan sumber daya manusia Indonesia. Menteri Nadiem menambahkan, dokter bukan profesi main-main. Untuk itu, ada tahapan dan uji kompetensi ketat untuk menyiapkan profesi tersebut.
Nadiem menilai, Indonesia saat ini membutuhkan dokter lebih banyak, distribusi yang benar, dan kualitas yang terjaga.
“Guru dan dokter sama pentingnya untuk masa depan SDM Indonesia jadi harus dijaga baik kuantitas dan kualitas,” ujar Nadiem.
Dukungan
Dalam kunjungan kerjanya ke Tarakan, Kalimantan Utara, pada Rabu (9/3/2022), Nadiem menyampaikan dukungannya atas pembangunan Fakultas Kedokteran di Universitas Borneo Tarakan (UBT).
"Model kolaborasi pembangunan Fakultas Kedokteran di UBT bisa menjadi contoh baik bagi perguruan tinggi lainnya. Tidak hanya bermitra dengan rumah sakit, tapi juga dengan Fakultas Kedokteran lain di Indonesia," katanya.
Untuk diketahui, dalam membangun Fakultas Kedokteran, UBT bermitra dengan Universitas Gadjah Mada (UBT). “Ini model baru. Kalau mau lebih banyak Fakultas Kesehatan, kemitraan seperti ini harus ditingkatkan,” jelas Nadiem.
Advertisement