Kembali Erupsi, Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 4 Km

Hingga saat ini, Gunung Semeru masih berstatus Level III atau Siaga.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 27 Mar 2022, 18:28 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2022, 18:28 WIB
Kondisi Gunung Semeru masih mengeluarkan awan panas. (Dian Kurniawan/liputan6.com)
Kondisi Gunung Semeru masih mengeluarkan awan panas. (Dian Kurniawan/liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali erupsi dengan meluncurkan awan panas guguran pada Minggu (27/3/2022) pada pukul 09.08 WIB.

Awan panas guguran Gunung Semeru meluncur sejauh 4 kilometer dari puncak ke arah Besuk Kobokan dan Besuk Lengkong.

"Telah terjadi erupsi Semeru berupa awan panas guguran pada Minggu ini dengan amplitudo maksimum 20 MM dan durasi 294 detik," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Patria Dwi Hastiadi, seperti dikutip dari Antara, Minggu.

Dia meminta masyarakat di kawasan Besuk Kobokan dan Besuk Lengkong tetap waspada, karena status gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih Level III atau Siaga.

"BPBD selalu menyebarluaskan informasi terkait dengan aktivitas Gunung Semeru itu, sehingga masyarakat bisa mengetahui dan meningkatkan kesiagaannya untuk mematuhi rekomendasi PVMBG," tuturnya.

Sementara itu, Petugas Pos Pantau Pengamatan Gunung Semeru, Yuda Prinardita dalam laporan tertulisnya mencatat aktivitas kegempaan Gunung Semeru pada periode pukul 06.00-12.00 WIB mengalami letusan, awan panas guguran, gempa vulkanik, dan terekam getaran banjir.

"Tercatat 12 kali letusan dengan amplitudo 11-22 MM dan lama gempa 55-130 detik, kemudian satu kali terjadi awan panas guguran dengan amplitudo 20 MM dan lama gempa 294 detik," katanya.

Selain itu, gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (MDPL) itu mengalami satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 21 MM dan satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 15 MM selama 3.600 detik.

 

Imbauan yang Harus Diperhatikan Masyarakat

Penampakan Terkini Gunung Semeru
Gunung Semeru menjulang di atas desa Lumajang, Jawa Timur, setelah meletus sehari sebelumnya, Minggu (17/1/2021). Gunung Semeru kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sejauh 4,5 kilometer pada Sabtu (16/1). (Juni Kriswanto / AFP)

Seiring dengan status Gunung Semeru yang masih Siaga sejak 16 Desember 2021, maka beberapa rekomendasi PVMBG yang harus dipatuhi masyarakat yakni tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 Km dari puncak (pusat letusan).

Masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 Km dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," katanya.

Masyarakat diimbau mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya