Kronologi Kecelakaan 1 Personel Grup Band Debu di Tol Pasuruan Probolinggo

Salah satu personel grup band Debu, Daood Abdullah Al Daood mengalami kecelakaan di ruas Tol Pasuruan-Probolinggo KM 833.200 pada Senin (18/4/2022).

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 18 Apr 2022, 22:43 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2022, 22:43 WIB
Ilustrasi Garis Polisi (Freepik/Kjpargeter)
Ilustrasi Garis Polisi (Freepik/Kjpargeter)

Liputan6.com, Jakarta Kabar tak mengenakan datang dari grup band Debu. Salah satu personelnya Daood Abdullah Al Daood mengalami kecelakaan di ruas Tol Pasuruan-Probolinggo KM 833.200 pada Senin (18/4/2022). Daood bersama empat rekannya berada di satu mobil Toyota Vellfire.

Kasat PJR Polda Jawa Timur AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto menerangkan, peristiwa itu terjadi pada pukul 00.00 WIB.

Kecelakaan bermula saat kendaraan Toyota Vellfire yang ditumpangi Abdullah Al Dood berjalan di lajur lambat dari timur ke arah Pasuruan.

Sumrahadi mengatakan, pengemudi diduga mengantuk dan tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya.

"Sehingga menabrak kendaraan truk golongan III yang berjalan searah di depannya. Posisi terakhir kendaraan Vellfire melintas menutup lajur," ujar dia.

Sumrahadi mengatakan, dua orang meninggal dunia dan tiga lain mengalami luka-luka. Adapun, korban tewas atas nama Al-Haddad Amal Sheikh Aidaros (30), WN Malaysia dan laki-laki tanpa indentitas.

Sementara, dua orang lain atas nama Daood Abdullah Al Daood (35), Umar (28) mengalami luka berat.

Sisanya, dua orang lagi yakni Jamilah Binti Abdul Qadir, dan seorang pengemudi tanpa identitas mengalami luka ringan.

"Semua dievakuasi ke Rumah Sakit Dr Saleh Kota Probolinggo," ujar dia.

Kasus kecelakaan ditangani Unit Laka Lantas Wilayah Probolinggo. Sementara itu, pengemudi truk yang ditabrak meninggalkan lokasi kejadian.

Patah Tulang

Daood mengalami patah tulang dan rencananya akan dioperasi. "Daood patah tulang kaki, tapi Alhamdulillah keadaan stabil. Dia lagi dipindahkan ke Surabaya untuk dioperasi," ujar Ibrahim selaku teman keluarga, dikutip dari kanal Showbiz Liputan6.com.  

Hingga kini, Daood Debu masih belum melewati masa kritisnya. Manajer pun minta doa untuk keselamatan dan kesembuhan Daood.

"Kondisi masih kritis, jadi mohon doanya," Ibrahim mengakhiri pernyataannya.

Untuk diketahui, kelompok musik ini di bawah bimbingan Syekh Fattaah, pendiri Debu sekaligus guru tasawwuf mereka. Saat di AS, nama kelompok musik mereka adalah Dust on the Road atau Debu di Jalanan.

Personel Dust on the Road adalah orangtua sebagian besar personel Debu yang sekarang. Mereka hijrah ke Indonesia pada 1999. Setelah di Indonesia, mereka mengubah nama mereka menjadi Debu dengan perubahan formasi.

Hijrah ke Indonesia, sejumlah album telah dirilis Debu. Terakhir, Debu merilis album kompilasi bertajuk ‘Ramadhan Penuh Cinta’ pada 2018 yang didukung sejumlah musisi top Indonesia seperti Opick, Sabyan, Sandhy Sondoro dan Virgoun. Setelah itu, mereka lebih banyak tampil di berbagai konser dan acara televisi.

Ada pun personel Debu saat ini terdiri dari Daood Abdullah (drum), Fatimah Husniah (baglama (saz), biola), Layla Wafiyah (harpa, kanoon, tambur & vokalis), Ali Mujahid Abdullah (bass & backing vocal), Kumayl Mustafa Daood (vokalis utama, oud, biola, komposer & pengaransir), Naimah Mahmoud (mandolin, perkusi, oud), Shakur, Binhassan Ali (perkusi dan biola), Najmah Hakimah (santur & biola, instruktur vokal, komposer), Naseem Nahid DeVoe (perkusi, peman riq), Muhammad Saleem (seruling, perkusi, vokalis), Shakurah Yasirah (biola, saz), dan Abdul Wahab (perkusi).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya