Update Covid-19 Minggu 8 Mei 2022: Positif 6.048.431, Sembuh 5.885.858, Meninggal 156.381

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan 227 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Tanah Air pada hari ini, Minggu (8/5/2022).

oleh Mevi Linawati diperbarui 08 Mei 2022, 16:44 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2022, 16:43 WIB
FOTO: Vaksinasi Siswa Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus
Seorang siswa disuntik vaksin COVID-19 pada kampanye vaksinasi di sebuah sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus di Depok, Jawa Barat, Selasa (11/1/2022). Kampanye vaksinasi ini dilakukan oleh Polri. (AP Photo/Dita Alangkara)

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan 227 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Tanah Air pada hari ini, Minggu (8/5/2022). Dengan demikian, kasus positif virus Corona terhitung sejak Maret 2020 menjadi 6.048.431 orang.

Satgas juga melaporkan 452 orang yang sembuh dari paparan virus Corona. Sehingga angka kumulatif kasus sembuh di Indonesia menyentuh angka 5.885.858.

Selain itu, kasus meninggal dunia akibat Covid-19 hingga saat ini ada 10 orang. Oleh karena itu, jumlah keseluruhan warga yang berpulang akibat terpapar Covid-19 mencapai 156.381 orang.

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Sabtu, 7 Mei 2022, pukul 12.00 WIB hingga Minggu Sabtu (8/5/2022) pada jam yang sama.

Sementara itu, Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan kasus Covid-19 usai libur Lebaran 2022 baru akan terlihat sekitar satu bulan mendatang.

"Untuk mengetahui kasus Covid-19, efek dari Lebaran, sekitar sebulan lah rata-rata, namun ini juga bergantung seberapa baik deteksi karena kembali, apapun itu bergantung pada kemampuan deteksi," kata Dicky di Jakarta, Jumat 6 Mei 2022.

Perkiraan waktu tersebut, kata Dicky, adalah paling ideal mengingat pemerintah juga mewajibkan pemudik untuk memperoleh vaksinasi penguat sebelum melakukan aktivitas mudik Idul Fitri 1443 Hijriah ini untuk mencegah gelombang kasus, meski tidak diketahui pasti bagaimana kepatuhan pemudik pada ketentuan itu.

"Permasalahannya adalah kita tidak tahu seberapa banyak pemudik yang mendapatkan booster, namun setidaknya masih dalam durasi efektif dari dua dosis vaksinasi, yang artinya masih berada di bawah tujuh bulan pascasuntikan kedua," ucapnya yang dilansir Antara.

Kepala BIN: Pemerintah Sudah Siapkan Semua Skenario

Kepala BIN Budi Gunawan
Kepala BIN Budi Gunawan (Liputan6.com/ Johan Tallo)

Pemerintah menyiapkan sejumlah strategi guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pasca arus mudik 2022. Berdasarkan data, sekitar 85 juta pemudik kembali ke kota masing-masing.

"Pemerintah siap dengan semua skenario. Meskipun, kita cukup percaya bahwa kebijakan pelonggaran mudik tahun ini sudah tepat, risikonya cukup terukur dan termitigasi dengan baik,” kata Kepala Badan Intelijen Negara (KABIN) Jend Pol Purn Budi Gunawan dalam keterangan tertulis, Minggu (8/5/2022). 

Budi menerangkan, pemerintah telah mematangkan prosedur penanganan jika terjadi lonjakan kasus penularan Covid-19. Fasilitas-fasilitas kesehatan, SDM, obat, serta peralatan juga disiagakan. 

"Bisa dibayangkan betapa tingginya intensitas interaksi sosial yang berlangsung selama libur Lebaran ini, dan betapa tinggi risikonya bila tidak termitigasi dengan baik sejak awal,” kata Budi Gunawan, yang merupakan penggagas Medical Intelligence di Tanah Air.

Pemerintah percaya, pelonggaran mudik setelah dua tahun dibatasi merupakan langkah yang tepat. Berbagai indikator penanganan pandemi memang sudah mendukung. 

Sebulan lebih jelang mudik, tren perbaikan status pandemi berlangsung konsisten. Setelah mencapai puncak gelombang ketiga pada 16 Februari 2022 (64.718 kasus harian), kasus harian terus mengalami penurunan, diiringi dengan tren kenaikan jumlah pasien sembuh harian yang selalu lebih tinggi. 

Positivity rate terus turun dan stabil di bawah 5 persen, sesuai standar aman WHO. Tingkat keterisian (BOR) rumah sakit yang sempat di atas 60 persen juga semakin melandai tinggal satu digit. Dan yang paling melegakan, sero survei pada Maret 2022 menunjukkan, 99,2 persen penduduk telah memiliki antibodi yang baik, sekitar 7.000-8.000. 

"Hal ini menunjukkan, kombinasi antara percepatan vaksinasi dan pengendalian sosial tanpa lockdown total yang diinstruksikan Presiden terbukti berhasil," ujar dia. 

"Pada skenario terbaik, yaitu tidak muncul varian baru yang lebih ganas dibanding Delta, maka kita percaya sudah berada di jalur yang tepat menuju akhir pandemi, lalu bertransisi menuju endemi.” imbuh dia.

Vaksinasi dan Booster Harus Dilanjutkan

FOTO: Pelaksanaan Vaksinasi Booster COVID-19 di Surabaya
FOTO: Pelaksanaan Vaksinasi Booster COVID-19 di Surabaya

Budi menjelaskan vaksinasi dan dosis booster harus dilanjutkan. Begitu pun prosedur kesehatan, harus dibudayakan.

Dua hal ini akan menjadi bagian dari hidup kita, karena baik pada masa pandemi maupun endemi, sesungguhnya hidup bersama dengan virus Corona.

Bedanya, di masa endemi nanti, Indonesia memiliki lebih banyak kesempatan untuk membangun kemandirian vaksin, obat-obatan, serta mengembangkan medical intelligence untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya virus atau biopatogen lain. 

"Menghadapi pandemi selama hampir tiga tahun cukup memberikan pelajaran bagi kita untuk membangun kemandirian ini, termasuk antisipasi dampak ikutan seperti long covid dan fenomena hepatitis akut pada anak dan remaja yang pasukan medical intelligence kami monitor perkembangannya setiap hari baik global maupun lokal," tegas dia.

Kendalikan Laju Covid-19, Kapolri Minta Objek Wisata Terapkan Protokol Kesehatan

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memantau langsung jalannya giat vaksinasi booster presisi, dengan kelompok buruh di PT Fajar Surya Wisesa, Bekasi, Jawa Barat
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memantau langsung jalannya giat vaksinasi booster presisi, dengan kelompok buruh di PT Fajar Surya Wisesa, Bekasi, Jawa Barat

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) di seluruh objek wisata saat menghadapi libur Lebaran tahun 2022.

Instruksi tersebut disampaikan Kapolri saat meninjau langsung kesiapan penerapan protokol kesehatan libur Lebaran di objek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Bali, Kamis (5/5/2022).

"Oleh karena itu, tentunya dalam kesempatan ini saya selalu mengingatkan, agar masyarakat tetap menjaga dan melaksanakan protokol kesehatan, utamanya memakai masker. Demikian juga seluruh lokasi-lokasi wisata yang menjadi kunjungan masyarakat," kata Sigit yang dilansir dari Antara.

Mantan Kabareskrim Polri ini menekankan, kepada seluruh pengelola tempat wisata untuk menyiapkan strategi serta aturan penerapan protokol kesehatan kepada wisatawan.

Kepada seluruh masyarakat, Sigit juga mengimbau, untuk tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan ketika menghabiskan waktu libur Lebaran 2022, bersama keluarganya.

"Tolong juga disiapkan, aturan terkait protokol kesehatan. Sehingga, antara pengunjung dan kemudian lokasi yang dikunjungi sama-sama saling mengingatkan bahwa prokes tetap harus kita laksanakan sampai dengan saat ini," ujar eks Kapolda Banten tersebut.

Infografis Ragam Tanggapan Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ragam Tanggapan Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya