Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan puncak kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 akan terjadi pada minggu ketiga Juli. Menurut dia, puncak gelombang varian baru biasanya terjadi 1 bulan usai penemuan kasus pertama.
"Jadi seharusnya di minggu kedua Juli, minggu ketiga Juli kita akan melihat puncak kasus dari BA.4 dan BA.5A ini," kata Budi Gunadi dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Senin (13/6/2022).
Dia menyebut beberapa negara saat ini mengalami kenaikan kasus Covid-19 akibat subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Budi menuturkan puncak dari penularan varian BA.4 dan BA.5 sekitar sepertiga dari puncak Delta dan Omicron.
Advertisement
Selain itu, kata dia, kasus BA.4 dan BA.5 yang dirawat di rumah sakit juga hanya sepertiga dari kasus varian Delta dan Omicron. Sementara itu, kasus kematian akibat BA.4 dan BA.5 sepersepuluh dari Delta dan Omicron.
"Jadi walaupun memang BA.4 dan BA.5 ini menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara di dunia tetapi puncak dari kenaikan kasusnya maupun hospitalisasinya maupun kematiannya jauh lebih rendah dibandingkan Omicron yang awal," jelasnya.
Budi melaporkan ada delapan kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia. Sebanyak lima kasus merupakan transmisi lokal dimana empat diantaranya terdeteksi di DKI Jakarta.
Adapun tiga kasus lainnya merupakan imported case atau berasal dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Mereka datang dari Mauritius Afrika, Amerika, dan Brazil saat acara Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali.
"Nah, sisanya yang 5 adalah kasus transmisi lokal. 4 terdeteksi di Jakarta, 1 terdeteksi di Bali, yang bersangkutan adalah tenaga media juga yang datang dari Jakarta," tutur Budi Gunadi.
Dilaporkan Pertama Kali di Indonesia 6 Juni 2022
Sebagai informasi, subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Indonesia. Subvarian tersebut diketahui memiliki tingkat kesakitan rendah pada pasien yang terkonfirmasi positif.
Kasus subvarian baru BA.4 dan BA.5 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022. Terdapat 4 kasus yakni, 1 orang positif BA.4, seorang WNI dengan kondisi klinis tidak bergejala serta sudah divaksin dua kali, dan 3 orang positif BA.5.
Kondisi klinis tiga orang tersebut, antara lain dua orang tidak bergejala dan satu orang gejala ringan dengan sakit tenggorokan dan badan pegal. Mereka rata-rata sudah vaksin booster bahkan sampai ada yang 4 kali divaksin COVID-19.
Advertisement
