Kualitas Sungai Cisadane Penuh Lumpur, Layanan Air PDAM Tangerang Terganggu

Gangguan layanan air bersih tersebut terjadi karena kekeruhan air baku di Cisadane yang sangat tinggi.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 24 Jun 2022, 10:07 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2022, 10:07 WIB
Keseruan Anak-Anak Bermain di Sungai Cisadane
Anak-anak bermain pada aliran Sungai Cisadane di kawasan Keranggan, Setu, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (20/3/2022). Cuaca panas terik dimanfaatkan mereka untuk berendam sambil bermain. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Dampak banjir dan tanah longsor di Bogor Jawa Barat, ternyata pengaruhi kualitas air Sungai Cisadane yang mengalir ke wilayah Tangerang raya.

Bahkan akibatnya, ketersediaan air bersih PDAM yang mengaliri ke tiap rumah warga di Tangerang terganggu bahkan mati selama beberapa jam.

Sungai Cisadane merupakan air baku utama yang diolah dua Perumda PDAM di wilayah Kabupaten dan Kota Tangerang serta Tangerang Selatan. Terpantau sejak Kamis, 23 Juni 2022, aliran PDAM terhenti akibat adanya bencana banjir di Bogor, yang mengakibatkan Sungai Cisadane di Tangerang dipenuhi kiriman lumpur.

Dirut Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng (TB) Sumarya menyampaikan permohonan maafnya atas gangguan layanan air bersih di beberapa wilayah di Kota Tangerang.

"Diinformasikan kepada seluruh pelanggan Perumda Tirta Benteng Kota Tangerang, saaf ini sedang terjadi gangguan layanan di beberapa area pelayanan," ujar Sumarya, Jumat (24/6/2022).

Menurutnya, gangguan layanan air bersih tersebut terjadi karena kekeruhan air baku di Cisadane yang sangat tinggi. Menurut data PDAM kekeruhan air baku mencapai 25.000 NTU sedangkan pengolahan air hanya mampu mengolah air di bawah 1000 NTU. 

"Kekeruhan tersebut disebabkan oleh longsor dan banjir di daerah Cisarua Bogor. Sehingga pdam menurunkan kapasitas produksinya 50 persen," jelasnya. 

 

Secapatnya Suplai Air Diperbaiki

Sumarya menyampaikan penghentian sementara suplai air bersih ke pelanggan dimulai sejak pukul 15.00 WIB, Kamis 23 Juni 2022.

"Sekitar pukul 15.00 WIB kita hentikan sementara, karena tingkat kekeruhannya melebihi ambang batas," katanya. 

Lalu bertahap, pada Kamis malam sudah mulai ada perbaikan kualitas air baku Sungai Cisadane. Semula produksi air bersihnya 50 persen, malam hari naik menjadi 60 persen. Untuk itu pihaknya meminta maaf kepada pelanggan dan berharap kondisinya kembali normal sehingga suplai air bersih ke pelanggan bisa lancar.

"Mudah-mudahan bisa cepat teratasi, kita terus maksimalkan peralatan yang kita punya agar layanan kembali normal. Kita juga akan kirim mobil tanki air untuk menyalurkan air bersih," tuturnya. 

Infografis Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Sedunia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Sedunia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya