Liputan6.com, Jakarta - Dua armada truk pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, saling bertabrakan di bawah flyover, Cipendawa, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat. Ironisnya, tabrakan truk disebabkan ulah sekumpulan remaja yang mengadang truk demi membuat konten.
Peristiwa kecelakaan itu diketahui terjadi pada Kamis 7 Juli 2022 dini hari. Aksi nekat para remaja tersebut sempat direkam oleh warga sekitar dan diposting di media sosial.
Advertisement
Baca Juga
Kanit Laka Lantas Polres Metro Bekasi Kota, AKP Farida menjelaskan, kejadian bermula saat truk sampah bernopol B 9245 TQR yang dikemudikan Sakina, melaju dari arah utara menuju selatan sekitar pukul 00.30 WIB. Di belakang Sakina juga melintas truk sampah lain yang dikemudikan Tatang.
"Sesampainya di lokasi, tiba-tiba sekelompok anak-anak muda berjumlah kurang lebih enam anak mengadang laju kendaraan," kata Farida dalam keterangan tertulis, Jumat (8/7/2022).
Sakina yang kaget, sontak mengerem secara mendadak. Tatang yang berada di belakang mencoba menghindar, namun tak bisa mengerem kendaraan hingga akhirnya terjadi tabrakan.
"Kendaraan yang melaju di belakangnya yang dikemudikan saudara Tatang tidak bisa melakukan pengereman. Terjadilah benturan pada kiri belakang kendaraan yang dikemudikan saudara Sakina," jelas Farida.Â
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kecelakaan tersebut. Namun, kedua armada truk yang sedang mengangkut sampah milik warga DKI Jakarta itu mengalami kerusakan.
Meski begitu, armada truk dikabarkan masih bisa beroperasi. Sang sopir kemudian melanjutkan mengangkut muatan sampah ke TPST Bantargebang.Â
Pengendara Motor Tewas Terlindas Truk di Jaktim
Sebelumnya, kecelakaan lalu lintas juga terjadi di Jalan Raya Bekasi Timur, Jakarta Timur. Seorang pemotor meninggal dunia dalam peristiwa tersebut dan identitas Korban diketahui bernama Rustandi (55). Dia terlindas truk yang sedang melintas.
Kanit Laka Lantas Wilayah Jakarta Timur, Iptu Seno Wibowo menerangkan kronologi kejadian bermula, saat korban mengendari motor matic yang tengah melaju dari arah barat menuju timur melalui Jalan Raya Bekasi pada Senin, 4 Juli 2022 sekitar pukul 05.30 WIB.
Seno mengatakan, diduga pengemudi hilang kendali sesampainya dekat halte Transjakarta Imigrasi Jatinegara, Jakarta Timur.
"Pengemudi terjatuh kemudian terlindas ban belakang kiri kendaraan truk yang sedang berjalan lurus di sebelah kanan," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin, 4 Juli 2022.Â
Seno mengatakan, akibat kecelakaan itu korban meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara, pengemudi truk bernama Jariyo diperiksa di Unit Laka Lantas Jakarta Timur.
"Korban luka pada bagian kepala dan badan kemudian meninggal dunia di lokasi," ujar dia.
Kasus kecelakaan ini masih dalam tahap penyelidikan. "Tersangka masih lidik. Kami sedang periksa saksi-saksi dan olah TKP untuk mengetahui lebih jelas penyebab kecelakaan," jelas Seno.
Â
Advertisement
Sopir Truk Buat Cerita Bohong Seolah Dirampok
Di sisi lain, seorang sopir truk mengarang cerita seolah-olah menjadi korban perampokan. Dia adalah, MI alias Idrus bekerjasama dengan rekannya, Sardi menggelapkan 25 ton gula.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan menyampaikan, cerita bohong Idrus terbongkar usai penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya menindaklanjuti laporan yang dilayangkan ke Polsek setempat.
"Setelah dilakukan penyelidikan diketahui bahwa supir membuat berita bohong bahwa mobil truk bermuatan gula tersebut dirampok dan ia (MI) dibuang di Gunung Sindur, untuk meyakinkan pemilik mobil supir juga membuat laporan polisi dari peristiwa bohong tersebut," kata Zulpan dalam keterangan tertulis, Kamis, 7 Juli 2022.Â
Zulpan menerangkan, MI alias Idrus merupakan seorang sopir expedisi barang. Dia mendapat tugas untuk mengirimkan barang berupa gula pasir sebanyak 25 ton dengan tujuan Cikande ke Tanjung Priok. Nyatanya, muatan gula 25 ton belum juga tiba.
"Supir truck yang membawa muatan tersebut tidak dapat dihubungi," ujar dia.
Belakangan diketahui, sopir truk bekerjasama dengan seseorang bernama Sardi untuk menggelapkan satu unit truk expedisi dan 25 ton gula pasir.
Zulpan menerangkan, Sardi memerintahkan dua orang lain untuk membawa pergi mobil, dan mengikat MI serta meninggalkanya di Gunung Sindur.