Liputan6.com, Madinah - Kepala Daker Madinah Amin Handoyo mengatakan, pihaknya terus mempersiapkan kedatangan jemaah haji gelombang dua dari Makkah ke Madinah. Salah satu persiapannya adalah mengenai akomodasi atau penginapan jemaah haji.
"Di Madinah ini kita penempatannya ini menggunakan tasrih, artinya jumlah kapasitas sesuai kebijakan Arab Saudi, apakah itu terasa nyaman atau tidak untuk jemaah yang seringkali pada gelombang pertama ketetapan itu terasa tidak nyaman bagi jemaah," kata Amin kepada Tim MCH, Senin, 18 Juli 2022.
Advertisement
Baca Juga
Hotel yang akan ditempati jemaah haji Indonesia berada di wilayah Markaziyah. Dari segi jarak, cukup dekat dengan Masjid Nabawi. Hotel yang paling jauh pun hanya berjarak sekitar 500 meter.
"Artinya dari hotel ke Masjid Nabawi bisa jalan kaki, dan itu tidak jauh," kata Amin.
Dia menuturkan, penginapan jemaah haji gelombang II ini sama seperti jemaah haji gelombang I saat berada di Madinah. Di Madinah, ada 29 hotel full musim dan 16 hotel blocking time yang disewa.
Hotel full musim, kata Amin, artinya dalam satu hotel diisi semua jemaah haji Indonesia. Sedangkan blocking time, dalam 1 hotel bisa ditempati jemaah Indonesia dan jemaah negara lain. Hotel yang disewa terpusat pada tiga wilayah, yaitu: Markaziyah Syimaliah, Markaziyah Gharbiah, dan Markaziyah Janubiah.
Lalu, bagaimana untuk masuk Raudhah?
Amin menjelaskan, tasrih untuk operasional masuk Raudhah sudah bisa diproses kembali. Jemaah pun hanya bisa masuk Raudhah satu kali sesuai tasrih.
"Kita akan usahakan untuk masuk Raudhah. Satu hari setelah kedatangan kita jadwalkan mereka untuk masuk Raudhah. Untuk jemaah haji seragam pakai tasrih, karena Eatmarna seringkali ada kendala teknis di dalamnya," kata dia.
Â
Pergeseran dari Makkah ke Madinah Harus Sesuai Jadwal
Amin mengatakan, jemaah haji gelombang satu tiba di Madinah hingga berangkat ke Makkah, tidak ada keluhan mengenai menu makanan. Hanya ada aduan dari jemaah yang merasa sayur dalam boks makanan terlalu sedikit.
"Hanya kita ada perubahan ketika jemaah yang didorong (ke Makkah) waktu sore, dan sampai sana malam. Kita ubah menunya dengan makanan bukan nasi, tapi makanan selamat datang," kata Amin.
Rencananya, jemaah diberangkatkan dari Makkah mulai pukul 07.00 Waktu Arab Saudi. Dengan perkiraan perjalanan enam jam. Maka jemaah akan tiba di Madinah sekitar pukul 13.00 waktu setempat.
Dia pun meminta pendorongan jemaah sesuai jadwal, jangan terlalu cepat. Dikhawatirkan, terjadi bentrokan karena masih ada jemaah belum check out dari hotel.
"Kita kan konfigurasi ya, sebelum jemaah satu datang itu kan di dalamnya ada jemaah, check in check out. Kalau yang didorong lebih cepat sedangkan di sini kan belum check out nah ini bisa timbul masalah. Makanya di Makkah kita harap pendorongan sesuai jadwal sehingga jadi tidak terjadi bentrokan jemaah check in check out," kata Amin menandaskan.
Advertisement