Liputan6.com, Jakarta Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando mengaku, sempat menerima pesan dari salah satu ibu terdakwa yang melakukan pengeroyokan terhadap dirinya beberapa waktu lalu. Kata dia, ibu terdakwa dari Al Fikri Hidayatullah tersebut menyampaikan permohonan maaf dan menyesal atas perbuatan sang anak terhadap dirinya tersebut kala itu.
Pengakuan tersebut disampaikan Ade Armando ketika ditanya oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Sementara Dosen UI Ade Armando dihadirkan sebagai saksi kasus pengeroyokan terhadap dirinya di depan Gedung DPR RI, kala ada aksi unjuk rasa penolakan penundaan Pemilu 2024 dari mahasiswa.
Advertisement
"Saya baru saja kemarin, benar-benar kemarin, salah seorang ibu terdakwa menghubungi saya untuk meminta maaf kemarin Selasa, " ucap Ade di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2022).
Ade Armando sudah memaafkan terdakwa Al Fikri Hidayatullah, namun hukum haruslah tetap berjalan.
"Kalau ditanya memaafkan, tentu saya maafkan. Karena ibu Fikri datang ke saya dengan niat ingin meminta maaf dan menyesal karena perbuatan anaknya. sesama manusia, tapi hukum harus tetap berjalan," jelas Ade di persidangan.
Sementara melalui kuasa hukum atau pengacara Al Fikri Hidayatullah, bahwa kliennya ikut unjuk rasa di depan Gedung DPR diajak oleh salah satu temannya. Ia datang ke sana bukan selaku mahasiswa tapi dari suporter dari klub sepak bola Persija Jakarta.
Ini Sosok Ibu Terdakwa yang Meminta Maaf ke Ade Armando
Ketika proses persidangan kasus pengeroyokan Ade Armando, salah satu Jaksa Penuntut Umum menanyakan tentang permintaan maaf yang di sampaikan ibu terdakwa. Armando pun mengakui sudah menerima pesan tersebut.
Sosok ibu tersebut bernama Lia (42) yang menyaksikan anaknya Al Fikri Hidayatullah harus duduk di bangku pengadilan. Sang ibunda kala itu, menyampaikan permintaan maafnya melalui zoom yang difasilitasi oleh kuasa hukumnya.
"Permintaan maafnya, biar anak saya kedepannya menjadi anak yang lebih baik lagi," ucap Lia.
Lia juga mengaku, anaknya tidak mengetahui siapa sosok Ade Armando tersebut. "Dia enggak kenal awalnya siapa Pak Ade itu," imbuh Lia.
Ibu Lia juga menyampaikan, kala itu anaknya Al Fikri Hidayatullah hanya ikut-ikut saja. "Karena massa saja, karena teriak-teriakan, dia terpicu (memukul)," jelasnya.
Sementara, Ade Armando mengaku sudah memaafkan Fikri dan mengakui perbuatannya.
"Kalau orang melakukan kesalahan ya khilaf dalam hidup ini kan biasa ya. Saya juga sebagai manusia biasa perlu untuk memaafkan. Tidk ada sesuatu yang harus kita tolak permintaan maafnya,"tegas Armando.
"Ini sudah saya terima permintaan maaf Al Fikri. Itu saya sudah menyatakan saya memaafkan dia,"tambahnya.
Dalam kehadiraannya, ia mengaku tidak ada persiapan khusus yang dilakukan. Kondisi armando juga cukup baik untuk hadir pada sidang hari ini. Meskipun beberapa waktu lalu ia sempat terkena Covid-19.
Ia juga menyampaikan, pada sidang kali ini hanya ingin menyerukan keadalian usai pengeroyokan yang menimpa dirinya. Serta ingin meluruskan bahwa kejadian yang menimpa dirinya tidak dibenarkan.
"Keadilan harus bisa diteggakan ya, siapa yang bersalah harus mendapat hukuman yang setimpal dengan apa yang sudah dilakukan. Ini bukan karena saya dendam," imbuhnya.
Advertisement
Kronologi Pengroyokan ke Ade Armando
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menetapkan enam tersangka kasus pengeroyokan terhadap Dosen UI Ade Armando dan kasusnya telah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Enam tersangka tersebut atas nama, I Komar Bin Rajum, Al Fikri Hidayatullah, Marcos Iswan, Abdul Latip, Dhia Ul Haq, dan Muhammad Bagja. Mereka diduga melakukan penganiayaan terhadap Ade Armando sehingga mengakibatkan luka-luka.
Adapun Marcoss dan kawan-kawan, datang ke depan Gedung DPR RI mengikuti aksi mahasiswa menolak kenaikan BBM, menolak masa jabatan presiden tiga periode dan tidak mengimginkan adanya penundaan Pemilu 2024 pada Senin, 11 April 2022.
Sementara Kuasa Hukum Ade Armando, Aulia Fahmi menyampaikan bahwa kliennya hadir di Gedung DPR RI, Jakarta dalam rangka mendukung aksi mahasiswa yang menolak isu perpanjangan masa jabatan tiga periode Presiden, termasuk penundaan Pemilu 2024. Namun usai wawancara, ada ibu-ibu yang memprovokasi hingga akhirnya situasi memanas.
"Ade saat di Gedung DPR sempat diwawancara wartawan dan di video viral ada ibu-ibu coba memprovokasi. Karena situasi sudah tidak kondusif, Ade sempat ingin keluar dari kerumunan. Saat ingin keluar kerumunan, terjadi pemukulan yang dilakukan beberapa orang," tutur Aulia di RS Siloam Jakarta, Rabu 13 April 2022.
Aulia menyebut, pemukulan itu bukan dilakukan oleh para mahasiswa yang fokus menyuarakan aspirasinya. Bahkan, mereka berupaya membuat barikade agar pengeroyokan terhadap Ade Armando tidak terjadi.
"Jadi kedatangan Ade, yang beredar ada yang bilang untuk provokasi dan sebagainya tidak ada. Kedatangan ke Gedung DPR murni mendukung mahasiswa," jelas dia.
Reporter: Rahmat Baihaqi
Sumber: Merdeka.com