Minim Tenaga Pengajar, Amanah Takaful Inisiasi Pelatihan Alquran Braille bagi Guru SLB

Pimpinan Amanah Takaful Jawa Tengah Amin Saefudin menyampaikan bahwa wacana untuk meningkatkan keterampilan dan kualitas guru PAI SLB bermula dari minimnya tenaga mengajar yang menguasai Al-Qur'an Braille di 187 SLB se-Jawa Tengah.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Agu 2022, 17:19 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2022, 13:09 WIB
Amanah Takaful bersama Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Luar Biasa (SLB) Jawa Tengah untuk pertama kalinya menyenggarakan Workshop Al-Qur'an Braille
Amanah Takaful bersama Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Luar Biasa (SLB) Jawa Tengah untuk pertama kalinya menyenggarakan Workshop Al-Qur'an Braille

Liputan6.com, Jakarta - Amanah Takaful bersama Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Luar Biasa (SLB) Jawa Tengah untuk pertama kalinya menyenggarakan Workshop Al-Qur'an Braille bagi 21 guru PAI SLB yang berasal dari 18 Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah di Hotel Surya Yudha Banjarnegara pada 30-31 Juli 2022.

Pimpinan Amanah Takaful Jawa Tengah Amin Saefudin menyampaikan bahwa wacana untuk meningkatkan keterampilan dan kualitas guru PAI SLB berangkat dari minimnya tenaga mengajar yang menguasai Al-Qur'an Braille di 187 SLB se-Jawa Tengah.

"Al-Qur'an adalah mukjizat yang menjadi hak dan kebutuhan bagi seluruh Muslim, tidak terkecuali saudara kita yang mengalami hambatan penglihatan, hanya saja bagaimana gerakan ini kemudian disadari oleh seluruh pihak agar keterediaan jumlah pengajar dirasa cukup bagi anak-anak tunanetra khususnya di Jawa Tengah", ujar Amin Saefudin dalam sambutannya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) memberikan apresiasi tinggi dan mendukung penuh kegiatan workshop tersebut. Melalui Kepala Bidang Pendidikan Khusus Provinsi Jawa tengah Kusri Saptono yang mewakilinya, Gus Yasin menyampaikan agar kegiatan ini dapat terus berkesinambungan dan menjadi bagian upaya pembentukan karakter pelajar Islami yang sesuai dengan visi kurikulum merdeka.

"Ini adalah kerja besar kita semua dalam menyiapkan modal pembangunan bangsa karena di saat yang sama kami pun jadi merasa tersentak dengan adanya inisiatif Amanah Takaful menyelenggarakan workshop ini, semoga kedepan melahirkan solusi dari masalah yang selama ini muncul di dunia pendidikan luar biasa", ucap Kusri saat membacakan sambutan Wakil Gubernur Jawa Tengah.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara H. Karsono juga ikut mendorong agar Kemenag, Disdik dan Pemda harus mulai menganggarkan pelatihan sejenis.

"Kami bangga dan ucapakan terima kasih kepada Amanah Takaful karena hari ini tercatat dalam sejarah bahwa Banjarnegara menjadi titik awal gerakan moral bersama, maka semestinya negara pun harus hadir dalam wacana peningkatan keterampilan Al-Qur'an Braille ini", tegas Karsono yang langsung disambut riuh tepuk tangan dari tamu undang dan peserta yang hadir.

Workshop yang berlangsung selama dua hari berjalan hangat dan partisipasi aktif para peserta, diantaranya Wawan Adi Handoko yang berasal dari SLB Negeri Wonogiri.

"Saya sebagai guru bersama empat peserta tunanetra lainnya sangat senang dan antusias mengikuti seluruh rangkaian workshop, meski sulit pada awalnya, alhamdulillah pemateri dan ekspert yang hadir hari ini memberikan kami banyak pemahaman baru untuk lebih serius mendalami Al-Qur'an Braille, Wawan menandaskan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dukungan Banyak Pihak

Perjuangan Disabilitas Tadarus dengan Al-Quran Braille
Pelajar penyandang tuna netra mengikuti Tadarus Al Quran braille di Yayasan Tunanetra Raudlatul Makmufin Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (28/4/2021). Taman tunanetra merupakan wadah bagi para pelajar tunanetra untuk berkumpul dan belajar membaca Alquran Braille. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di akhir acara, sesuai amanat dan dukungan dari seluruh stakeholder yang hadir para peserta dan pemateri bersepakat untuk melanjutkan semangat yang sudah dibangun dalam sebuah Forum Komunikasi Braille Guru PAI SLB.

Harapannya wadah tersebut secara mandiri dan organik dapat menjadi mitra Kemenag, Disdik dan Pemda Jawa Tengah dalam pengembangan kompetensi guru PAI SLB termasuk menggandeng lebih banyak lagi tenaga pengajar agar workshop ini bisa diduplikasi di tiap Kabupaten/Kota lainnya.

Hadir pula dalam acara tersebut diantaranya Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Teguh Handoko mewakili PJ Bupati Banjarnegara, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah IX yang diwakili oleh Afif, Pengawas Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah IX Slamet, Pengawas PAI Kemenag Banjarnegara Umu Rosidah dan Ketua MKKS SLB Cabang Dinas IX Atut Yuliarni.

Selain itu, kegiatan ini dapat berlangsung baik juga berkat dukungan beberapa lembaga lainnya seperti Baitul Maal Muamalat, YBM BRILiaN, ZIS Indosat dan konsumen Alfamidi. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya