Klarifikasi ke MKD, IPW Sebut Tak Ada Aliran Dana Ferdy Sambo kepada Anggota DPR

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dimintai klarifikasi MKD terkait kabar adanya aliran dana Ferdy Sambo kepada anggota DPR terkait kasus pembunuhan Brigadir J.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 25 Agu 2022, 15:35 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2022, 15:35 WIB
Ketua IPW Dipanggil MKD terkait Kasus Ferdy Sambo
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso usai dipanggil MKD terkait dugaan anggota DPR menerima aliran dana dari Ferdy Sambo. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso memenuhi panggilan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk memberikan klarifikasi terkait informasi adanya anggota DPR diduga menerima aliran dana dari Irjen Ferdy Sambo dalam kasus penembakan Brigadir J.

Sugeng mengaku ia salah bicara kepada awak media terkait aliran dana Ferdy Sambo ke anggota DPR.

“Saya slip of tongue. Saya katakan ada aliran dana ke DPR. Tapi dalam satu tarikan napas berapa detik saya sadar. Oh enggak itu dugaan lho ya, jangan dibilang saya menuduh,” kata Sugeng di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (25/8/2022).

Sugeng mengaku sudah melakukan pendalaman informasi dan menegaskan tidak ada aliran dana tersebut. “Saya klarifikasi tidak ada aliran dana kepada DPR, ya ini saya tegaskan tidak ada aliran dana kepada DPR,” ujar Sugeng.

Namun, Sugeng mengakui terdapat dua orang anggota dewan yang sempat menghubungi dirinya terkait masalah Ferdy Sambo.

“Kalau tidak salah 12 Juli malam, ada 2 anggota dewan, satu mengirim WA. Satu mengirim WA berita dari Komnas Perempuan. Intinya bahwa PC harus dilindungi,” kata dia.

Salah satu anggota dewan itu menelepon dan menurut Sugeng berusaha mempengaruhi dirinya bahwa FS adalah korban.

“Saya diyakinkan untuk bisa menerima penjelasannya. Itu satu. Ada lagi satu anggota DPR dia menelepon. Saya telepon balik. Karena ditanya ada apa sih. Saya cuma nelepon. Ini bang soal kasus Sambo ini menurut saya janggal,” kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


MKD Panggil Mahfud Md dan Ketua IPW

Menko Polhukam Mahfud Md memenuhi panggilan MKD DPR terkait kasus Ferdy Sambo.
Menko Polhukam Mahfud Md memenuhi panggilan MKD DPR terkait kasus Irjen Ferdy Sambo. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Sebelumnya diberitakan, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI memanggil Menko Polhukam Mahfud Md dan Indonesia Police Watch (IPW) pada hari ini, Kamis (25/8/2022).

Pemanggilan tersebut terkait adanya dugaan aliran dana Irjen Ferdy Sambo kepada anggota DPR.

“Ya hari ini MKD akan meminta keterangan Ketua Kompolnas dan Ketua IPW soal berita adanya dugaan aliran dana Ferdy Sambo ke anggota DPR,” kata Wakil Ketua MKD Habiburokhman, Kamis (25/8/2022).

Berdasarkan jadwal yang diterima, agenda tersebut akan digelar pada pukul 10.00 WIB dan akan terbuka. “Terbuka,” kata dia.

MKD DPR meminta kedua tokoh tersebut dapat hadir dan memberikan keterangan yang valid. "Kami berharap kedua tokoh tersebut berkenan hadir dan memberikan keterangan," ujarnya.

Menurut Habiburokhman, pemanggilan Sugeng terkait pengakuannya bahwa ada aliran dana ke anggota DPR di kasus Ferdy Sambo.

"Pak Sugeng kami undang terkait pemberitaan bahwa beliau pernah mengatakan mendapat informasi adanya aliran dana ke anggota DPR terkait kasus Ferdy Sambo," ujarnya.

Sementara itu, lanjutnya, pemanggilan Mahfud terkait kabar keterlibatan anggota DPR dalam penyusunan rencana pembunuhan berencana bersama Ferdy Sambo.

"Pak Mahfud kami undang untuk kami mintai keterangan apakah beliau mengetahui ada anggota DPR yang turut terlibat menyusun skenario rekayasa kasus Ferdy Sambo," lanjutnya.

Infografis Irjen Ferdy Sambo Tersangka Pembunuhan Berencana Brigadir J. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Irjen Ferdy Sambo Tersangka Pembunuhan Berencana Brigadir J. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya