Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta masyarakat tak lagi mempersoalkan perbedaan etnis, suku, maupun agama. Menurut dia, merawat keberagaman menjadi kunci utama untuk membangun sebuah peradaban.
"Membangun peradaban itu tidak perlu lagi mempersoalkan perbedaan. Siapa, dari mana, apa agamanya. Mari kita hilangkan sikap-sikap seperti itu kalau ingin Indonesia menjadi negara besar," kata Moeldoko dikutip dari siaran persnya, Sabtu (17/9/2022).
Baca Juga
Moeldoko lalu menceritakan saat dalam membangun sebuah masjid di kabupaten Jombang. Dia menyampaikan bahwa perancang pembangunan Masjid Moeldoko itu merupakan warga Bali dan beragama Hindu.
Advertisement
"Keberagaman adalah aset negara," ucapnya.
Dalam kesempatan ini, dia mengajak masyarakat Pangkal Pinang untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan Masjid Agung Kubah Timah. Sehingga pembangunan masjid dapat cepat diselesaikan.
Adapun pembangunan Masjid Agung Kubah Timah Pangkalpinang membutuhkan biaya sebesar Rp 64 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp 35 miliar diambilkan dari APBD dan sisanya dari donatur dan masyarakat sekitar Bangka Belitung yang ingin menyumbang.
Masjid ini akan menampung 200 jamaah, dan dilengkapi dengan ruang Islamic Center, ruang kelas untuk pembelajaran Islam. Kemudian, ruang serba guna untuk kegiatan masyarakat.
"Saya berharap masjid Kubah Timah akan menjadi pusat pendidikan karakter dan pusat kegiatan peradaban. Ini juga sebuah sebuah kesempatan bagi masyarakat untuk menjadi bagian sejarah, dengan berkontribusi pada pembangunan masjid,” jelas Moeldoko.
Ikon Pangkal Pinang
Dia menuturkan masjid ini akan menjadi salah satu Ikon kota Pangkalpinang. Masjid ini akan berdiri berdekatan dan menyatu dengan tempat ibadah agama lain, yakni Gereja Maranatha dan Kelenteng Fuk Tet Che.
"Ini sebuah cerminan khazanah kota Pangkalpinang yang multietnis dan akan menjadi kunci untuk membangun peradaban," tutur Moeldoko.
Advertisement