Liputan6.com, Jakarta Sejarawan JJ Rizal meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghentikan pembangunan halte Transjakarta Tosari - Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Menurut dia, halte tersebut merusak pandangan warga ke Patung Selamat Datang.
Hal ini diungkapkan JJ Rizal lewat akun resmi Twitternya @JJRizal pada Kamis 29 September 2022. Rizal mengatakan Patung Selamat Datang warisan Presiden pertama RI, Soekarno dan Gubernur Jakarta periode 1964-1965, Hendrik Hermanus Joel Ngantung alias Henk Ngantung, sebagai penanda sejarah perubahan kota kolonial jadi kota nasional.
Baca Juga
"Mohon Pak Gubernur @aniesbaswedan stop pembangunan halte @PT_Transjakarta yang arogan di kawasan cagar budaya penanda sejarah perubahan kota kolonial jadi kota nasional warisan Sukarno, jangan biarkan halte-halte itu jadi noda di buku sejarah masa pemerintahan bapak yang kaya prestasi," kata dia.
Advertisement
Tak hanya itu, menurut JJ Rizal, Patung Selamat Datang Heng Ngantung juga telah menjadi simbol keramahan bangsa dan semangat persahabatan melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
JJ Rizal juga menyoroti kawasan Hotel Indonesia (HI) yang disebutnya bukan hanya simbol awal pariwisata modern Indonesia pascakolonial, tetapi juga arsitektur karya Soekarno bersama para maestro lukis Indonesia.
Menurut JJ Rizal, kawasan bersejarah warisan Soekarno tersebut mengalami vandalisme dalam 20 tahun terakhir. Berbagai kepentingan, kata dia, telah melakukan kapitalisasi. Sehingga, kalau tidak dihentikan, maka Jakarta hanya akan kaya infrastruktur tapi miskin karakter.
"Apalagi PT Transjakarta tak cukup puas hanya bangun halte gigantis di sekitar HI, tapi juga di Sarinah, satu lagi penanda sejarah untuk mengingatkan bahwa ibu kota nasional berbeda dari ibu kota kolonial, simbol ekonomi kapitalisme yang rakus, melainkan ibu kota ekonomi kerakyatan," terangnya.
Sarankan Pembangunan Halte yang Ramah Kawasan Sejarah
JJ Rizal juga menyarankan agar PT Transjakarta dapat membangun halte yang ramah kawasan bersejarah. Dia ingin PT Transjakarta mengadopsi etos kerja maestro yang berorientasi pada kepentingan rakyat dan warisan sejarahnya.
"Semoga @PT_Transjakarta menemukan model arsitektural yg lebih pantas dan menguatkan vista sejarah yang berharga, kaya nilai serta perlu dirayakan sebagai berkah dari pendiri bangsa," ujar dia.
Advertisement