RAPBD 2023 DKI Jakarta Rp82,54 Triliun, Naik 0,09 Persen dari APBD 2022

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau RAPBD DKI Jakarta 2023 ditetapkan menjadi Rp82,54 triliun.

oleh Winda Nelfira diperbarui 08 Nov 2022, 17:49 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2022, 17:48 WIB
PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono
PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memimpin Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2022 di Plaza Selatan Monas, Jakarta Selatan. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta 2023 ditetapkan menjadi Rp82,54 triliun. Anggaran ini naik sebesar 0,09 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2022.

Hal ini disampaikan Heru dalam pidatonya di Rapat Paripurna mengenai Rancangan Pembangunan Daerah (Raperda) tentang APBD DKI Jakarta Tahun Anggaran 2023 di Ruang Rapat Paripurna DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2022).

"Adapun total RAPBD Tahun Anggaran 2023 yang diajukan Pemprov DKI Jakarta yakni sebesar Rp82,54 triliun atau meningkat sebesar 0,09 persen dibandingkan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp82,47 triliun," kata dia.

Selanjutnya, Heru pun juga merinci total Rencana Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp74,41 triliun.

Dia menyebut total itu diharapkan berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp52,68 triliun, Pendapatan Transfer sebesar Rp18,45 triliun, serta lain-lain Pendapatan Daerah yang sah sebesar Rp3,27 triliun," jelas Heru.

Heru menjelaskan Kebijakan Umum dalam Rancangan APBD DKI 2023 meliputi kebijakan Pendapatan Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah.

Pada Kebijakan Pendapatan Daerah meliputi kebijakan pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, pendapatan asli daerah yang sah, pendapatan transfer serta lain-lain dari pendapatan daerah yang sah.

 

Akan Terapkan Transaksi Non-tunai

Pembangunan Halte TransJakarta Bundaran HI Terus Berjalan di Tengah Kontroversi
Pekerja menyelesaikan proyek revitalisasi Halte TransJakarta Bundaran HI, Jakarta, Senin (3/10/2022). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan revitalisasi halte Transjakarta Tosari di kawasan Bundaran HI terus berlanjut. Proyek revitalisasi itu terus berlanjut meskipun sempat diprotes sejarawan JJ Rizal karena dianggap menutupi Patung Selamat Datang di Bundaran HI. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selanjutnya, Heru juga menyampaikan kebijakan Pemprov DKI ke depan terkait Kebijakan Retribusi Daerah, yang meliputi pengembangan aplikasi sistem pemungutan retribusi daerah secara elektronik, serta menerapkan banking sistem dalam melakukan pembayaran retribusi daerah.

"Kami akan menerapkan transaksi non-tunai, untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat atau wajib Retribusi Daerah melalui Retribusi Perizinan dan Non Perizinan," terang Heru.

Selain itu, Heru menyebut juga akan mengoptimalkan penerapkan sistem e-ticketing untuk menggantikan pelayanan retribusi daerah yang masih menggunakan karcis.

Lebih lanjut, Heru mengungkapkan akan menetapkan target dividen dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dilakukan secara sinergis, guna menyeimbangkan antara kebutuhan sumber dana APBD dengan rencana kerja dan kesinambungan usaha BUMD.

INFOGRAFIS JOURNAL_Lonjakan Harga Pangan di DKI Jakarta
INFOGRAFIS JOURNAL_Lonjakan Harga Pangan di DKI Jakarta (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya