Noriyu Edukasi Pencegahan Bunuh Diri Remaja Lewat Karya Tulis

Menurut Noriyu, sebelum remaja muncul ide bunuh diri, penting untuk memperhatikan dan memelihara wellbeing mental remaja.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 13 Nov 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2022, 11:55 WIB
Nova Riyanti Yusuf alias Noriyu mengedukasi masyarakat lewat buku 'Cegah Bunuh Diri Remaja, Yuk Deteksi'
Dokter Nova Riyanti Yusuf alias Noriyu memperlihatkan buku edukasi mencegah bunuh diri pada remaja. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Masih tingginya kasus bunuh diri pada remaja mendorong peneliti melakukan pendeteksian. Psikiater dan penulis, dr Nova Riyanti Yusuf memberikan edukasi kepada masyarakat melalui buku ‘Cegah Bunuh Diri Remaja, Yuk Deteksi’. 

Perempuan yang akrab disapa Noriyu ini mengatakan, peluncuran buku ‘Cegah Bunuh Diri Remaja, Yuk Deteksi’ merupakan hasil penelitian disertasinya sewaktu menjalankan program doktoral (S3) ilmu kesehatan masyarakat di FKM Universitas Indonesia (UI).

Menurut dia, sebelum remaja muncul ide bunuh diri, penting untuk memperhatikan dan memelihara wellbeing mental remaja. 

"Hal ini bukan hanya berdasarkan penelitian tetapi juga fakta temuan di tempat praktek saya,” ujar Noriyu kepada Liputan6.com, Minggu (13/11/2022.

Noriyu menjelaskan, sejumlah remaja yang berkonsultasi hampir semuanya disertai dengan ide bunuh diri dan self-harm. Buku tersebut merupakan rangkuman perjalanan panjang kepedulian NoRiYu terhadap remaja.

“Titik awalnya adalah saat masih menjadi Wakil Ketua Komisi 9 DPR RI pada 2012,” jelas Noriyu. 

Pada saat itu, Noriyu meluncurkan model project bernama Mobile Mental Health Service (MMHS) berupa dua unit ambulans kesehatan jiwa yang keliling ke sekolah di DKI Jakarta. Program MMHS berupa edukasi dan skrining kesehatan jiwa yang diberikan kepada pelajar-pelajar SLTA/sederajat di DKI Jakarta.

“Di sini, para pelajar yang terdeteksi mempunyai masalah kesehatan jiwa pada saat skrining, dipersilakan untuk melakukan konsultasi dengan psikiater atau psikolog yang standby di dalam unit ambulans,” ucap Noriyu.

Dia tidak ingin remaja semata-mata menjadi objek penelitian dan penerapan kebijakan yang tidak sesuai dengan diri mereka. Melalui penelitian dan penyebarluasan hasil penelitian melalui buku, maka jangkauan diseminasi informasi tentang pencegahan bunuh diri remaja kepada masyarakat menjadi lebih luas.

“Buku ini mendapatkan endorsement dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin,” kata Noriyu.

 

Menkes Dorong Program Kesehatan Jiwa bagi Remaja di Sekolah

Nova Riyanti Yusuf alias Noriyu mengedukasi masyarakat lewat buku 'Cegah Bunuh Diri Remaja, Yuk Deteksi'
Dokter Nova Riyanti Yusuf alias Noriyu mengedukasi para remaja untuk mencegah bunuh diri lewat buku 'Cegah Bunuh Diri Remaja, Yuk Deteksi'. (Istimewa)

Pada buku tersebut, Budi Gunadi menuliskan pesan melalui buku CBDRYD bahwa dengan semakin banyaknya skrining atau penapisan kesehatan jiwa di sekolah, maka semakin dini bantuan yang dapat diberikan pada generasi muda. Dengan adanya upaya tersebut, bunuh diri di kalangan remaja dapat dicegah.

“Dukungan Menteri Kesehatan, akan ada keberpihakan program kesehatan jiwa bagi remaja terutama melalui alokasi anggaran untuk penapisan dan juga intervensi,” terang Noriyu.

Noriyu menambahkan, pelatihan life-skills training dilaksanakan untuk memberikan kemampuan kepada remaja Indonesia dalam menghadapi tantangan dan tuntutan hidup termasuk di dalamnya kemampuan menyelesaikan masalah.

Tidak hanya itu, remaja Indonesia memiliki kemampuan komunikasi efektif, kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir kreatif, kemampuan hubungan interpersonal, kemampuan berempati, dan kemampuan dalam menghadapi stres.

“Jadi buku ini relevan dengan kondisi terkini karena juga mengulas tantangan kesehatan jiwa remaja akibat pandemic,” pungkas Noriyu.

Fenomena Bunuh Diri di Gunungkidul
Infografis mengenai kenali faktor-faktor risiko bunuh diri
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya