Liputan6.com, Aceh Di tengah keterbatasan yang dimiliki, Ardiansyah bersemangat mencoba motor roda tiga yang baru didapatnya. Ditepikannya kruk yang selama ini membantunya berjalan. Perlahan ia berpindah ke jok motor yang sudah lama ia impikan.
Sebentar ia mengelus beberapa bagian dari motor. Pria dua anak itu kini bisa bernafas lega. Cita-citanya untuk memiliki usaha kelontong akhirnya tercapai juga. Motor roda tiga yang diperolehnya dari Kementerian Sosial melalui Sentra Darussa’adah Aceh itu akan digunakannya sebagai sarana ngider menjajakan dagangan.
Baca Juga
“Alhamdulillah dapat motor roda tiga, Insya Allah dengan ini saya bisa usaha untuk bantu-bantu perekonomian keluarga,” kata pria 36 tahun itu.
Advertisement
Tidak hanya Ardiansyah, istrinya Zahara (35) juga mendapat bantuan berupa tangan palsu. Keduanya adalah penerima bantuan ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial) yang hadir di Aula Sentra Darussa’adah untuk menerima bantuan Alat Bantu bagi Penyandang Disabilitas pada Minggu (11/12). ATENSI berupa alat bantu ini disalurkan dalam rangka Hari Disabilitas Internasional (HDI) dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN).
Selain pasangan suami istri tersebut, Sentra Darussa'adah juga menyalurkan bantuan ATENSI kepada penyandang disabilitas lainnya. Nilai bantuan yang digelontorkan senilai Rp713 juta dengan rincian paket nutrisi dan kebersihan diri untuk 73 orang, alat bantu kaki-tangan palsu untuk 52 orang, tongkat adaptif untuk 31 orang, alat bantu dengar untuk 12 orang , dan motor tiga roda sebanyak 6 unit.
Kepala Sentra Darussa'adah, Susi Mulyati mengatakan Kemensos menggunakan momentum HDI dan HKSN untuk meningkatkan taraf hidup penyandang disabilitas, terutama dengan menciptakan lingkungan yang inklusif dan aksesibel.
“Sebagai UPT (Unit Pelaksana Teknis) Kemensos di Aceh, kami berkomitmen untuk mempermudah akses bagi disabilitas, salah satunya melalui penyedia alat-alat bantu ini. Selain itu, kami juga memberikan bantuan usaha untuk mendorong produktivitas mereka, seperti penyediaan motor roda tiga untuk usaha,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Aceh, Isnandar mengapresiasi langkah Kemensos dalam penyediaan alat bantu bagi penyandang disabilitas. Pihaknya berharap, Kemensos melalui Sentra Darussa'adah dapat terus bermitra dalam mengatasi masalah sosial dan pemberdayaan.
“Terima kasih Kemensos telah memberikan alat bantu pada penyandang disabilitas di Aceh, kedepan semoga dinsos dan Kemensos melalui Sentra Darussa'adah Aceh semakin erat untuk bekerja sama dalam penanganan permasalahan sosial,” katanya saat memberikan sambutan.
Hadir pada acara tersebut perwakilan dari berbagai instansi di Aceh, diantaranya Dinas Sosial Aceh, Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Aceh, Sekolah Luar Biasa (SLB) Pembina Aceh, SLB Kota Banda Aceh, dan UPTD Rumoh Sejahtera Beujroh Meukarya (RSBM) Aceh.
(*)