Mendagri Ingatkan TNI-Polri soal Ancaman Sweeping Ormas saat Natal dan Tahun Baru

Mendagri meminta aparat TNI, Polri, dan pihak-pihak terkait bersinergi dengan pemerintah daerah dalam rangka mengamankan Natal dan Tahun Baru, termasuk mengantisipasi aksi sweeping oleh ormas tertentu.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 24 Des 2022, 15:35 WIB
Diterbitkan 24 Des 2022, 15:35 WIB
Mendagri Tito Karnavian
Mendagri Tito Karnavian mengeluarkan SE Penggunaan BTT untuk mengendalikan inflasi daerah. (Foto: Puspen Kemendagri)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengimbau TNI, Polri, dan pihak terkait lainnya bersinergi dengan Pemda untuk mendukung kesiapsiagaan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.

Salah satunya, dengan mendeteksi dini terkait potensi ancaman, seperti sweeping yang dilakukan organisasi masyarakat (ormas) tertentu.

"Kita ingin menunjukkan bahwa harus ada perlindungan kepada warga-warga kita yang ingin menjalankan ibadah dengan tenang, aman, dan nyaman. Dan kita tunjukkan negara hadir melindungi," kata Tito dikutip dari siaran persnya, Sabtu (24/12/2022).

Dia menekankan pentingnya memperkuat kerukunan umat beragama menjelang perayaan Natarul. Untuk itu, Tito meminta Forkopimda dan FKUB juga diminta memetakan potensi penolakan terhadap kegiatan keagamaan khususnya saat perayaan Nataru.

"Intinya untuk menciptakan kondisi aman, nyaman, dan tertib. Ini maksudnya adalah langkah proaktif, memetakan dan kemudian setelah itu melihat ada potensi penolakan segala macam segera untuk melakukan pendekatan person to person," jelasnya.

Menurut dia, hal tersebut penting dilakukan untuk memastikan umat Kristiani dapat melaksanakan ibadah Natal sekaligus perayaan Tahun Baru dengan tenang, aman, nyaman. Namun, Tito mengingatkan aparat mengedepankan langkah-langkah proaktif.

"Agar penanganan yang dilakukan lebih mengedepankan pada langkah-langkah proaktif," ujar Tito.

 


166 Ribu Personel Gabungan Diterjunkan

Panglima TNI dan Kapolri Pimpin Apel Operasi Lilin 2022 di Monas
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (tengah) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kedua kiri) saat mengecek pasukan dalam apel Operasi Lilin 2022 di Monas, Jakarta, Kamis (22/12/2022). Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah mengatakan apel pengamanan Natal dan Tahun Baru itu diikuti oleh 2.195 personel gabungan dari TNI dan Polri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa, sebanyak 166.322 personel gabungan diterjunkan guna memastikan perayaan Natal dan Tahun Baru di seluruh Indonesia berjalan aman dan kondusif.

Ratusan ribu personel tersebut, kata Sigit akan dikerahkan ke dalam pos pengamanan, pos pelayanan dan pos terpadu di seluruh Indonesia, demi semakin memantapkan situasi yang aman, damai dan kondusif sepanjang perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Dan tentunya ini adalah personel gabungan. Kemudian juga terbagi di dalam pos pengamanan, pos pelayanan dan pos terpadu. Sehingga kemudian kita harapkan bahwa seluruh pos yang tergelar tersebut betul-betul bisa memberikan rasa aman dan nyaman," ujar Sigit di Jakarta, Kamis 22 Desember 2022.

Infografis Strategi Pengamanan Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Strategi Pengamanan Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya