Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria bernama Rizal alias Ahmad (48) melakukan penyerangan dengan air keras kepada istri dan anaknya. Akibat peristiwa tersebut, istri dan anaknya meninggal.
Kapolsek Cengkareng Kompol Ardhie Demastyo mengatakan, motif dari penyerangan tersebut adalah rasa sakit hati.
Baca Juga
"Pasangan ini sudah sering bertengkar. Tapi puncaknya kemarin, pelaku sakit hati karena keluarganya diomongin istrinya," kata Ardhie, Selasa (27/12/2022).
Advertisement
Ardhie menerangkan, akibat peristiwa tersebut, istri dan anak dari si pelaku meregang nyawa usai sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cengkareng.
"Istri yang berinisial SA dan anaknya yang berinisial KM tewas," jelas dia.
Saat ini posisi pelaku masih buron. Namun Ardhie memastikan anggotanya terus mengejar pelaku sampai ditemukan.
Polisi Tangkap 2 Pelajar Pelaku Penyiraman Air Keras ke Siswa SMK di Palembang
Sementara itu, dua orang pelaku penyiraman air keras kepada sekawanan siswa SMK di Palembang akhirnya tertangkap.Â
Kasatreskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi, Selasa (9/8/2022) mengatakan, kedua pelaku antara lain pelajar laki-laki berinisial A (16) dan P (15) warga Kecamatan Ilir Timur II Palembang. Keduanya menyiram kawanan siswa SMK hingga korban menderita luka bakar parah dan harus dirawat di rumah sakit. Â
Para pelaku yang masih berstatus pelajar salah satu SMA di Palembang itu ditangkap polisi di rumah masing-masing pada Senin sekitar pukul 16.00 WIB.
"Pelaku diamankan untuk dilakukan pemeriksaan terkait perbuatan yang telah mereka lakukan," kata dia.
Menurut Tri, A dan P diduga merupakan pelaku penyiraman air keras kepada tiga pelajar SMK Pembina 2 di Jalan Bambang Utoyo, Kecamatan Ilir Timur II Palembang, Sabtu (6/8) pagi.
Atas penyiraman itu ketiga korban penyiraman air keras mengalami luka, bahkan satu di antaranya mengalami luka bakar yang serius di bagian wajah hingga harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah setempat.
Kepada polisi, kata dia, para pelaku mengaku kalau aksi penyiraman tersebut dipicu perselisihan pribadi yang berujung saling serang antara mereka dengan pelajar di SMK Pembina 2.
"Mengingat pelaku dan korban masih berstatus pelajar kami turut melibatkan pihak sekolah masing-masing. Atas perbuatannya pelaku dapat disangkakan melanggar UU Pasal perlindungan anak," imbuhnya.
Â
Â
Advertisement
4 Pelajar di Bogor Ditangkap Usai Terlibat Tawuran, Polisi Sita Celurit hingga Air Keras
Empat pelajar diamankan polisi usai terlibat tawuran Desa Bojong Indah, Parung, Kabupaten Bogor. Satu pelajar luka di bagian tangan kanan akibat kena sabetan senjata tajam.
Kapolsek Parung Kompol Sularso mengatakan aksi tawuran antara pelajar SMA dan SMK di wilayah Parung Bogor terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, Rabu (7/12/2022).
"Iya satu orang luka, saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit," ujar Sularso, Kamis (8/12/2022).
Sularso mengatakan warga sempat berusaha membubarkan aksi tawuran. Namun kedua kelompok pelajar berseragam putih abu ini masih tetap nekat saling serang.
Warga akhirnya berhasil mengamankan keempat pelajar yang terlibat tawuran. Sementara satu pelajar yang terluka langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Kami yang mendapat informasi itu langsung ke lokasi dan mengamankan keempat remaja tersebut," ujar Sularso.