Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Winarto mengungkapkan, pihaknya akan melanjutkan reklamasi sisi barat dan timur Ancol. Rencana ini sudah didiskusikan dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
"Kami pastikan kami sudah melaporkan kepada Pak Pj. Memang itu potensinya bagus," kata Winarto saat rapat koordinasi bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta, Kamis 19 Januari 2023)
Winarto menjelaskan, lahan reklamasi di sisi barat memiliki luas 35 hektare yang ditargetkan rampung dalam dua tahun ke depan dan timur 120 hektare. Dengan begitu, totalnya mencapai 155 hektare. Nantinya, sisi barat akan dibangun Masjid Apung dan sisi timur akan dibangun Museum Rasulullah.
Advertisement
"Secara bisnis, uang (investasi) sudah keluar hampir Rp1 triliun, baik yang reklamasi di barat maupun yang di timur. Uang yang sudah dikeluarkan, sebagai pertanggungjawaban perusahaan publik ini kan harus ada pengembaliannya. Sekarang ini belum. Maka, di tahun ini kami harus meneruskan itu. Sudah on track sebetulnya," ujar Winarto.
Baca Juga
Lebih lanjut, Winarto menyebut pembangunan Masjid Apung dapat rampung pada tahun ini sedangkan Museum Rasulullah masih menunggu pendanaan.
"Untuk Museum Rasulullah, dipakai 3 hektare. Sekarang itu masih on tapi masih menunggu pendanaan. Kalau untuk Masjid Apung lebih simpel, InsyaAllah tahun ini bisa kita selesaikan," ujar Winarto.
Sebelumnya mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim, museum Rasulullah itu nantinya akan menjadi museum sejarah nabi terbesar di luar Arab Saudi.
"Dari 20 hektar (reklamasi Ancol), yang sudah ada hanya 3 hektar, untuk membangun Museum Sejarah Nabi. Museum Sejarah Nabi ini akan menjadi museum yang dibangun di tepi pantai, bagian dari kawasan Ancol. Dan museum ini akan menjadi museum terbesar tentang sejarah Nabi di luar Saudi Arabia," kata Anies dalam video Youtube Pemprov DKI, Sabtu (11/7/2020).
Anies menyebut museum itu akan menarik wisatawan dunia. "Insya Allah ini akan menjadi magnet bagi wisatawan, bukan hanya Indonesia, tapi seluruh dunia. Nah untuk itu, harus disiapkan semua dokumen legal administratifnya agar pengurusan lahannya bisa dilakukan, agar pembangunan bisa segera dilaksanakan," terangnya.
Payung Hukum
Untuk membangun kawasan tersebut, Anies mengebut diperlukan payung hukum, karena itulah pihaknya menerbitkan izin reklamasi Ancol.
Mantan Mendikbud itu menyatakan alasan lain mengapa Ancol perlu diperluas, yakni menjadi pusat wisata Asia Tenggara.
"Lalu mungkin ada pertanyaan. Mengapa perlu ada perluasan Ancol? Ya kawasan ini memang dirancang untuk berkembang untuk pusat kegiatan wisata, bukan saja bagi Indonesia, tapi harapannya bagi Asia Tenggara, bahkan lingkup wilayah Asia," katanya.
Reporter: Lydia Fransisca/Merdeka.com
Advertisement