Liputan6.com, Purbalingga Para Kiai Nahdlatul Ulama (NU) bersama ribuan nahdliyin berziarah ke makam KH Hisyam Abdul Karim, pendiri Pondok Pesantren Roudlatus Sholichin Kalijaran, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga. Mereka datang bersama Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Isfandiari Mahbub Djunaidi pada Minggu (5/2).
KH Hisyam Abdul Karim adalah sosok ulama kharismatik. Perannya sangat penting dalam syiar Islam melalui NU. Kakek dari Siti Atikoh istri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo itu mendirikan Ponpes Roudlotus Sholichin sejak 1929. Saat ini, ponpes tersebut diasuh oleh KH Achmad Musta'id Billah, paman dari Siti Atikoh.
Baca Juga
Selama hidupnya, ulama yang akrab disapa Mbah Hisyam itu berkhidmat di NU dengan menjadi Ra'is Aam PCNU Purbalingga selama tiga kali periode. Bahkan, dia pernah dihadiahi kitab Al Muwattha' oleh KH Hasyim Asy'ari, pendiri NU.
Advertisement
Isfandiari menunjukkan keakraban dengan menggandeng KH Achmad Musta'id Billah saat berjalan menuju makam Mbah Hisyam yang berlokasi di barat Masjid Al Irsyad komplek pesantren. Setibanya di makam, mereka kemudian membaca tahlil dan doa bersama.
"Mbah Hisyam itu orang istimewa bagi Purbalingga dan benar-benar harus diingat riwayat serta biografinya oleh anak-anak, nahdliyin terutama," ujar Isfandiari.
Peringatan 1 Abad NU
Ziarah yang dilakukan itu juga merupakan rangkaian peringatan Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Purbalingga sebagai upaya mengenang sekaligus mengenalkan sosok pejuang NU.
Dalam kesempatan itu, Isfandiari menyampaikan pesannya kepada para peziarah terutama kalangan muda NU. Menurutnya, banyak hal positif yang dapat dijadikan inspirasi dari sosok KH Hisyam Abdul Karim.
"Beliau di masa muda sampai akhir hayatnya mengabdi pada negara pada Nusantara sehingga beliau dikenang sampai saat ini dan teman-teman masih menziarahinya untuk kepentingan banyak umat," ujar Isfandiari.
Isfandiari juga mengapresiasi antusiasme warga nahdliyin di Purbalingga dalam memeringati satu abad organisasi yang didirikan oleh KH Hasyim Asy'ari tersebut. Menurutnya rangkaian peringatan 1 Abad NU yang puncaknya digelar di Sidoarjo ini, bukan hanya peristiwa nasional tapi dunia.
"PBNU sangat apresiasi kegiatan di Purbalingga karena antusias sangat besar," katanya.
Untuk diketahui, peringatan Harlah satu abad NU di Purbalingga berlangsung meriah. Selain ziarah ke makam Mbah Hisyam, juga diadakan karnaval budaya nusantara di GOR Goentur Darjono, di antaranya, 100 gunungan tumpeng. Selain itu, juga ada pertunjukan budaya dari masing-masing wilayah, seperti rebana, kuda lumping dan budaya lain yang menjadi ciri khas desa.
(*)
Advertisement