Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa mengungkapkan ada perjanjian utang piutang antara Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI Jakarta 2017. Erwin menyebut angka itu mencapai Rp 50 miliar.
Menjawab itu, Sandiaga Uno enggan mengomentari hal tersebut. Ia mengaku akan mempelajarinya terlebih dahulu.
“Saya baca dulu, belum bisa kasih statement,” kata Sandiaga usai menghadiri HUT ke-15 Partai Gerindra di Kantor DPP Partai Gerindra Jakarta, Senin (6/2/2023).
Advertisement
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Umum Partai Gokar Erwin Aksa menyinggung soal pentingnya sebuah musyawarah dan perjanjian dalam dunia politik. Menurut Erwin, musyawarah ini ada dalam ideologi Indonesia Pancasila.
Baca Juga
"Musyawarah itu tentunya dibekali dengan sebuah komitmen, sebuah perjanjian, apakah perjanjian itu tertulis, apakah tidak tertulis. Namun ada perjanjian, perjanjian moral, perjanjian politik dan sebagainya," ujar Erwin dalam video yang dia bagikan ke Liputan6.com, Senin (6/2/2023).
Erwin pun mengingatkan kepada semua pihak yang ingin berkontestasi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang harus mengingat kembali apakah ada perjanjian di kontestasi politik sebelumnya yang belum direalisasikan.
Dia kemudian menyinggung akan menjadi masalah jika ada pihak yang mengungkap perjanjian lama yang tak terealisasikan.
"Oleh karena itu saya kira semua teman-teman yang ingin berkontestasi dalam Pilpres mendatang, tentu harus berkaca lagi ke belakang apakah ada perjanjian itu. Apakah ada perjanjian moral, perjanjian politik, termasuk perjanjian utang piutang antara A dan si B," kata dia.
"Sehingga kita harus merefleksikan dulu ke belakang, jangan sampai ada perjanjian tersebut kemudian ada yang disclaimer, disclaimer itu ada yang membuka ke publik. Itu bahaya," dia menambahkan.
Imbauan Erwin Aksa
Erwin kemudian menyinggung kepada para politikus agar tidak mudah melupakan pengorbanan seseorang dalam dunia politik mereka. Menurut Erwin, jadilah manusia yang tak mudah melupakan jasa orang lain dalam hidup kita.
"Saya mengingatkan kepada teman-teman yang masih muda, yang masih punya potensi masa depan, kemudian melupakan sejarah, melupakan siapa yang mejadikan, siapa yang membuat dia berhasil, tentunya ada campur tangan manusia, tentunya Tuhan memberikan kesempatan itu," kata dia.
Maka dari itu, Erwin menyebut pentingnya menjaga kepercayaan seseorang.
"Oleh karena itu saya juga sebagai pelaku usaha, jagalah kepercayaan, karena kepercayaan itu nomer satu. Karena kalau kita tidak dipercaya, tidak mungkin kita mendapatkan pinjaman, tidak bisa bergaul dengan teman-temab dan tidak mungkin bisa berhasil. Kepercayaan itu harus dijaga, oleh karena itu pemimpin itu harus bisa dipercaya," Erwin menutup.
Advertisement