Liputan6.com, Jakarta Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan anak buahnya akan diterbangkan ke Jakarta untuk mendapat perawatan intensif hari ini.
"Info dari Kapusdokkes, hari ini Kapolda dan ADC beliau akan diterbangkan ke Jakarta untuk mendapat perawatan medis lanjutan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dihubungi merdeka.com, Rabu (22/2/2023).
Nantinya Kapolda Jambi dan para ADC akan dirawat di RS Kramat Jati, Jakarta Timur.
Advertisement
"Insya Alloh Pak Kapolda Jambi dan satu staffnya akan kami rujuk ke RS Polri R Said Sukanto Jakarta, untuk tindak lanjut pemeriksaan dan pengobatannya," ujar Kapusdokkes Polri Irjen Asep Hendradiana.
Sebelumnya, setelah 48 jam berada di hutan, rombongan helikopter Kapolda Jambi akhirnya berhasil dievakuasi dari hutan Bukit Tamia, Muara Emat, Kabupaten Kerinci.
Dedi sempat mengirimkan video evakuasi terhadap Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono. Dia diangkat ke helikopter menggunakan papan sambil dijaga oleh anggota tim evakuasi.
Papan tersebut ditarik menggunakan tali ke helikopter. Putaran baling-baling tampak membuat papan tersebut berputar-putar hingga sampai ke atas.
Polri mengaku mengalami kendala dalam upaya mengevakuasi Kapolda Jambi dan rombongannya. Bahkan, tim berencana mengambil langkah modifikasi cuaca.
“Karena kondisi kabut, kondisi cuaca yang tentunya ini sangat menghalangi proses evakuasi yang akan kita laksanakan, khususnya sampai dengan hari ini SAR udara masih kesulitan, sehingga tentunya kami sedang berupaya bagaimana melakukan modifikasi cuaca,” tutur Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (21/2/2023).
Terjunkan Tim Tambahan
Menurut Listyo, modifikasi cuaca diperlukan agar kabut di sekitaran lokasi dapat dihilangkan dan tim SAR dapat melihat jelas TKP evakuasi. Dengan begitu, upaya evakuasi melalui jalur udara dapat dilakukan dengan baik.
“Namun demikian, saat ini kami telah menerjunkan kembali tim tambahan untuk mempersiapkn kemungkinan kita lakukan SAR darat, oleh karena itu saat ini kami sedang melalukan mapping untuk melihat rute terdekat dan rute yang aman bagi korban teman-teman kami yang terluka,” jelas dia.
Listyo menegaskan, upaya penyelamatan tidak bisa sembarangan meskipun butuh langkah cepat. Hal tersebut agar tidak menambah cedera yang dialami korban dan tim evakuasi pun aman selama perjalanan.
Reporter: Nur Habibie/Merdeka
Advertisement