Cuaca Hari Ini Selasa 7 Maret 2023, Jakarta Mendung pada Pagi dan Siang Nanti

Berbeda dengan daerah penyangga Jakarta, yang meliputi Bogor, Tangerang, Bekasi juga Depok. Pagi hari, cuaca di keempat kota dilaporkan BMKG bakal cerah berawan

oleh Maria Flora diperbarui 07 Mar 2023, 06:15 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2023, 06:15 WIB
Cuaca Jakarta Mendung
(@Dahsyatnya_ade)

Liputan6.com, Jakarta Cuaca berawan atau mendung mendominasi sebagian besar wilayah DKI Jakarta hari ini, Selasa (6/3/2022). Kondisi tersebut diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terjadi pagi hingga siang nanti.

BMKG juga mengungkap potensi hujan yang bakal turun di sebagian Jakarta Selatan yang dibarengi petir dan angin di siang hari. 

"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat di wilayah Jaksel pada siang menjelang sore hari," kata BMKG diperingatan dini cuaca hari ini, Selasa.

Berbeda dengan daerah penyangga Jakarta, yang meliputi Bogor, Tangerang, Bekasi juga Depok. Pagi hari, keempat kota dilaporkan cerah berawan.

Sementara, hujan intensitas ringan hingga sedang diperkirakan turun di siang hari, terkecuali untuk wilayah Bekasi. 

Potensi yang sama, terkait adanya hujan diselingi petir dan angin kencang dilaporkan BMKG bakal terjadi di wilayah Bogor. Ada pun rentang waktunya diprediksi antara siang hingga dini hari. 

"Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan terjadinya angin kencang pada rentang waktu antara siang hingga malam dan dini hari disebagian wilayah Kab dan Kota Bogor," imbau BMKG kembali di laman resminya. 

Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Jakarta Barat  Hujan Ringan  Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat  Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Selatan  Hujan Ringan  Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Timur  Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Utara  Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Kepulauan Seribu  Berawan  Berawan  Berawan
Bekasi Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Depok  Cerah Berawan  Hujan Ringan   Hujan Ringan
Bogor  Cerah Berawan   Hujan Sedang   Hujan Ringan
Tangerang  Cerah Berawan   Hujan Ringan  Berawan

Penjelasan BMKG Terkait Cuaca Ekstrem

Aktivitas Warga di Tengah Ancaman Cuaca Ekstrem
Warga berjalan di JPO Bundaran HI, Jakarta, Rabu (28/12/2022). Walau sempat disebutkan ada potensi badai dahsyat yang melanda kawasan Jakarta–Bogor–Depok–Tangerang–Bekasi (Jabodetabek) pada hari ini, warga Jakarta terpantau masih banyak beraktivitas di luar ruangan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Jakarta dan daerah lainnya di Pulau Jawa. Berdasarkan laporan The Cross Dependency Initiative (XDI), Selasa (21/2/2023), Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta, masuk ke dalam peringkat 100 besar global.

Menurut Peraturan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2022, Cuaca Ekstrem adalah kejadian fenomena alam yang ditandai oleh kondisi curah hujan, arah dan kecepatan angin, suhu udara, kelembapan udara, dan jarak pandang yang dapat mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta.

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem adalah informasi yang bersifat segera dan berisikan informasi potensi terjadinya Cuaca Ekstrem.

Berdasarkan informasi dalam Pasal 3, Peringatan Dini Cuaca Ekstrem terdiri atas:

  • a. Peringatan Dini Cuaca Ekstrem bersifat umum; dan
  • b. Peringatan Dini Cuaca Ekstrem berbasis risiko. 

Berdasarkan  informasi yang dikeluarkan BMKG, kejadian fenomena cuaca ekstrem menjadi sangat sering sejak 30 tahun terakhir.

Kejadian cuaca ekstrem tersebut terjadi di beberapa provinsi besar di Indonesia. Di antarnya adalah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Faktor Penyebab Cuaca Ekstrem

Potensi Cuaca Ekstrem di Akhir Tahun, Pemprov DKI Kaji Penerapan WFH
Sejumlah pengendara menerjang hujan deras di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Jumat (9/12/2022). Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut pihaknya akan mengkaji penerapan bekerja dari rumah atau work from home (WFH), hal ini berkaitan dengan arahan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi tentang potensi cuaca ekstrem pada penghujung 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Faktor pertama penyebab terjadinya cuaca ekstrem adalah karena aktifnya Monsun Asia di mana adanya angin yang berhembus secara periodik dari Benua Asia menuju Benua Australia yang melewati Indonesia.

Indonesia yang berada di garis khatulistiwa yang berdampak oleh pergerakan angin ini. Angin periodik tersebut mengindikasikan musim hujan di Indonesia yang sedang berlangsung.

Apabila cuaca ekstrem sedang berlangsung di Indonesia, pola konvergensi dan perlambatan kecepatan angin akan terjadi di beberapa wilayah, oleh karena itu uap air yang menjadi awan hujan akan terkonsentrasi di suatu wilayah sehingga air yang turun intensitasnya tinggi. Hujan lebat dan dalam waktu lama dapat terjadi akibat konvergensi dan perlambatan tersebut.

Faktor yang terakhir yaitu suhu hangat permukaan laut di Indonesia dan sekitarnya yang memicu mudahnya air menguap dan terkumpul menjadi awan hujan yang menyebabkan pasokan uap air cukup tinggi yang mengakibatkan pembentukan awan hujan dan fenomena gelombang atmosfer.

Gelombang atmosfer ini dapat meningkatkan potensi udara basah di sejumlah wilayah di Indonesia yang menyebabkan hujan.

Fenomena yang dapat terjadi karena adanya cuaca ekstrem di Indonesia adalah hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang atau yang sering disebut badai guruh. Hujan lebat berpotensi menimbulkan banjir dan longsor dan puting beliung. Kejadian cuaca ekstrem pada musim penghujan yang paling banyak adalah angin puting beliung.

Infografis Tips Hadapi Cuaca Ekstrem agar Tetap Selamat. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tips Hadapi Cuaca Ekstrem agar Tetap Selamat. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya