Liputan6.com, Jakarta Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) terus dioptimalkan dengan berbagai desain dan strategi baru agar hasilnya maksimal. Desain dan strategi baru Program Tekad ini disosialisasikan dan dibahas mendalam dalam workshop nasional Program Tekad yang dilaksanakan di Denpasar, Bali pada 11-14 April 2023.
Workshop ini digelar Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama International Fund For Agricultural Development (IFAD).
Dalam pertemuan ini dibahas strategi peningkatan dan akselerasi kinerja program di sisa periode pelaksanaan Program Tekad. Selain itu cara peningkatan pemahaman dan komitmen para pelaksana program dari tingkat pusat hingga daerah serta sosialisasi desain baru Program Tekad pascaevaluasi paruh waktu.
Advertisement
“Hasil mid term review harus menghasilkan desain, struktur, dan tatan baru program Tekad. Dengan demikian program ini benar-benar terimplementasikan dengan baik agar berhasil secara optimal,” ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) saat membuka Workshop Nasional Pengelolaan Program Tekad di Denpasar, Bali, Rabu (13/04/2023).
Gus Halim menegaskan dirinya akan mengawal secara langsung program Tekad hingga level implementasi di lapangan. Menurutunya program tersebut sangat penting bagi akselerasi kesejahteraan warga desa di Indonesia Timur.
“Saya akan hadir dalam setiap tahapan. Karena saya tidak ingin program ini tidak berhasil maksimal. Kalau sekadar berhasil saja tidak menarik bagi saya. Tapi harus berhasil secara maksimal karena ini semua demi keluarga bangsa kita utamanya yang ada di Papua NTT, Maluku dan Maluku Utara,” katanya.
Menurut Gus Halim, Program Tekad merupakan salah satu instrumen untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi dana desa dalam menurunkan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan kualitas sumber daya manusia, serta menekan tingginya kesenjangan. Maka Program Tekad benar-benar memberikan dampak nyata bagi kelompok sasaran.
“Dan satu hal yang selalu saya tekankan harus ada yang diterima warga desa beban anggaran yang kita alokasikan harus banyak yang dibelanjakan untuk warga,”kata Gus Halim.
Perubahan dalam Pengaturan Implementasi Program Tekad
Sementara itu, Country Director IFAD, Hani Elsadani mengatakan hasil MTR mengungkap beberapa perubahan dalam pengaturan implementasi Program Tekad dan beberapa design yang baru untuk membuat program lebih sederhana.
“Tahun 2022 Tekad sudah melalui mid term review atau MTR. Dan ini merupakan tahapan yang paling penting dalam implementasinya. Akan kita sosialisasikan Design Baru agar kita bisa memajukan proyek ini dan termasuk memperkuat implementasi pendekatan implementasinya secara spesifik untuk kawasan Papua,” ujar Hani dalam sambutannya.
Selain itu, lanjut Hani, workshop ini juga untuk kesamaan persepsi sekaligus pemahaman mengenai target dan juga pendekatan Program Tekad.
“Acara yang sangat penting untuk membagikan hasil dari mid term review kemarin dan juga bertujuan terhadap beberapa langkah pokok yang kita butuhkan untuk kita bisa maju ke depan ke tahap implementasi berikutnya,”tegasnya.
Untuk diketahui, Workshop Nasional Program Tekad dibuka oleh Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar pada Rabu (12 April 2023) besok.
Dalam pembukaan tersebut turut hadir Country Director dan Tim IFAD Indonesia; Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri; Staf Ahli Bidang Pengembangan Wilayah, Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga, serta penjabat Eselon I dan Eselon II di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi sebagai pembicara.
Advertisement
Pusat dan Daerah Harus Dorong Keberhasilan Program Tekad
Workshop tersebut juga dihadiri pelaksana Program Tekad di tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan dan pihak terkait lainnya, meliputi Gubernur dari Lokus Program Tekad; Bupati dari Lokus Program TEKAD di Wilayah Papua.
Selanjutnya Kepala Dinas PMK Provinsi; Kepala Dinas PMK, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Perikanan, dan Kepala Bappeda Kabupaten dari Lokus Program Tekad di Wilayah Papua; Camat dari Lokus Program Tekad di Wilayah Papua.
Poin penting yang diangkat oleh pembicara dalam pembukaan Workshop Nasional Program Tekad adalah diperlukannya komitmen dan peran aktif baik dari Pemerintah Pusat maupun Daerah dalam mendorong keberhasilan Program Tekad.
Selain itu, workshop nasional Program Tekad ini dapat menjadi wadah bagi semua pihak selaku pemangku kepentingan untuk memiliki kesamaan persepsi guna meningkatkan sinergitas untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang lebih baik.
Setelah acara pembukaan, workshop nasional Program Tekad akan dilanjutkan dalam rangkaian sidang pleno.