Liputan6.com, Jakarta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menggandeng Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya untuk pengembangan proyek pengelolaan dan pemanfaatan sampah organik pasar di wilayah DKI Jakarta.
Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur dipilih menjadi pilot project pengolahan dan pemanfaatan sampah organik ini. Kemungkinan, proyek ini akan berlanjut ke pasar-pasar lainnya yang berada di bawah pengelolaan Perumda Pasar Jaya.
"Kerjasama ini pun, sebagai salah satu ikhtiar mendukung program Pemerintah dalam rangka menyelenggarakan pengolahan sampah dengan teknologi yang efektif dan efisien serta ramah lingkungan," kata VP Corporate Secretary Syachrial Syarif dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (15/4/2023).
Advertisement
Menurut Syachrial, sampah menjadi persoalan yang belum terselesaikan di DKI Jakarta. Dia menyebut, volume sampah yang terangkut di Ibu Kota bahkan bisa mencapai ribuan ton per harinya.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), volume sampah yang terangkut di DKI Jakarta mencapai 7.233,82 ton per hari pada 2021. Jumlah ini turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 7.587,49 ton per hari.
Sementara itu, menurut jenisnya sampah di Jakarta paling banyak berupa sampah organik. Volume sampah organik yang terangkut tercatat sebanyak 3.888,19 ton per hari pada 2021.
Kemudian, volume sampah anorganik yang terangkut mencapai 3.305,20 ton per hari pada tahun lalu dan 40,44 ton berupa sampah bahan beracun dan berbahaya.
Â
Pasar Sumbang Sampah Capai 480 Ton Perhari
Pasar, kata Syachrial menjadi salah satu tempat penyumbang sampah di Jakarta, dengan jumlah 480 ton perhari dan 54 persen dari keseluruhannya merupakan sampah organik.
"Oleh karena itu, Jakpro bekerja sama dengan Perumda Pasar Jaya untuk mengembangkan fasilitas Pengelolaan Sampah Kawasan/Komersial," ungkapnya.
Jakpro, kata dia akan segera melakukan perencanaan untuk penggunaan teknologi, pemilihan lokasi, jenis karakteristik sampah hingga anggaran yang dibutuhkan.
Lebih lanjut, Syachrial menyatakan proyek pengembangan fasilitas pengelolaan dan pemanfaatan sampah pasar ini, nantinya diharapkan mampu mengurangi efek gas rumah kaca.
Tak hanya itu, proyek ini juga diharapkan berkontribusi terhadap penghematan penanganan sampah di Bantargebang hingga mampu mengurangi beban atas biaya angkut sampah.
Advertisement